blank
Para pelajar SMAN Karangsambung, Kebumen mengikuti sosialisasi geopark Karangsambung-Karangbolong yang diprakarsai kegiatan KKN mahasiswa IAINU Kebumen, Jumat,13/12.(Foto: Suarabaru.id/Komper Wardopo)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Sekitar 130 siswa anggota Pramuka kelas 11 dan kelas 12 SMAN Karangsambung, Kabupaten Kebumen, Jumat (13/12), mengikuti Sosialisasi Geopark Nasional Karanggsambung-Karangbolong bagi Generasi Milenial.

Kegiatan tersebut diprakarsai mahasiswa KKN Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAINU) Kebumen, dibuka oleh Kepala SMAN Karangsambung Dra Baryatun, dihadiri Sekcam Karangsambung Sampurno, tokoh pemuda dan perangkat desa setempat.

Sedangkan narasumber yang mengisi sosialisasi itu Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Ir H Djoenedi Fatchurahman MSi. Kepala Seksi Pengembangan dan Konservasi Balai Informasi dan Konservasi Kebumian (BIKK) LIPI Karangsambung Kristiawan Widiyanto ST juga ikut mengisi. Sosialisasi dipandu dosen pembimbing lapangan KKN IAINU Kebumen Drs Komper Wardopo MPd.

Kepala Sekolah SMAN Karangsambung Baryatun menyambut baik sosialisasi tersebut. Apalagi geopark nasional Karangsambung-Karangbolong merupakan salah satu ikon Kebumen sehingga perlu diketahui para pelajar.

”Mayoritas para siswa berasal dari wilayah sekitar Karangsambung sehingga melalui sosialisasi ini diharapkan menambah pengetahuan dan wasasan mengenai geopark dan segala potensinya bagi pengetahuan, konservasi dan kebudayaan,”tandas Baryatun.

Kesejahteraan Masyarakat

Sedangkan Ketua Harian Badan Pengelola Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Djoenedi Fatchurahman mengajak para siswa untuk mengenali lebih dalam pengertian geopark. Geopark merupakan istilah lain dari taman bumi, meliputi aspek geologi, biologi dan budaya. Tujuan ditetapkannya geopark Karangsambung-Karangbolong untuk konservasi sekaligus pengembangan ekonomi dan budaya lokal demi kesejahteraan masyarakat.

”Sosialisasi geopark bagi anak muda dan pelajar ini sangat tepat karena kalian semua  adalah pemilik masa depan sehingga setelah memahami bisa  menyebarluaskan informasi taman bumi Karangsambung-Karangbolong sebagai kekayaan dan potensi Kebumen,” tandas Djoenedi.

Sedangkan Kristiawan Widiyanto menjelaskan secara panjang lebar mengenai potensi batuan di kawasan Karangsambuang serta keunikan gua-gua alam di Gombong selatan hingga kawasan batuan purba di pantai selatan Kebumen.

Kawasan geologi Karangsambung meliputi Kecamatan Karangsambung, Karanggayam dan Sadang. Di area tersebut pada sekitar 66 juta sampai 140 juta tahun lampau telah terjadi pertemuan lempeng bumi atau subduksi di mana batuan dasar samuedera terangkat.

Menruut Kristiawan,  sampai sekarang fomasi dan morfologi batuan Karangsambung bisa dilihat dengan mata dan bisa dipelajari sesuai teori geologi. Keunikan dan kelengkapan morfologi batuan itulah yang menjadikan LIPI mendirikan kampus alam dan kawasan batuan tersebut harus dilindungi.

“Bahkan sampai saat ini hampir semua mahasiswa geologi pernah praktik lapangan di kawasan Karangsambung,” jelas Kristiawan.

Ketua Panitia Sosialisasi Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong bagi Genreasi Milenial di SMAN Karangsambung yang juga mahasiswa IAINU Kebumen Munawar Ru’yat menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan salah satu program unggulan mahasiswa KKN.

Selama dua bulan pihaknya bersama sembilan mahasiswa menjalani Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian masyarakat ikut memberdayakan dan mengangkat potensi Desa Karangsambung di Kebumen utara.

Komper Wardopo/trs