blank

SEMARANG- Peringkat tertinggi adalah Jurnal peringkat (Sinta 1) yang umumnya dihuni oleh jurnal yang ada Indonesia yang berpredikat jurnal Internasional, dan diindeks lembaga pengindeks bereputasi seperti Scopus.

Jurnal The Messenger menjadi Jurnal pertama di Universitas Semarang (USM) yang berhasil memperoleh predikat jurnal terakreditasi Sinta 2. Sehingga kini Jurnal The Messenger bisa disejajarkan dengan Jurnal Komunikasi Indonesia dari Universitas Indonesia (UI), Jurnal Kajian Komunikasi (UMPAD), Dan Jurnal Ilmu Komunikasi dari Unika Atmajaya Jogja.

Jurnal The Messenger yang diterbitkan Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi (FTIK) Universitas Semarang (USM) baru saja ditetapkan sebagai Jurnal Nasional Terakreditasi Peringkat 2 oleh Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi melalui Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan, telah merilis jurnal-jurnal ilmiah yang terakreditasi tahun 2019 melalui SK bernomor 30/E/KPT/2019.

Atas capaian tersebut Editor in chief  Jurnal The Messenger (JTM) Yulianto Budi Setiawan, M.Si mengucapkan terimakasih kepada para reviewer, pembaca, author, atas partisipasinya yang signifikan bagi kemajuan  JTM.  “Cita-Cita JTM ingin mengindekskan JTM suatu hari nanti di database scopus, dan kami saat ini sedang menanti hasil evaluasi akhir dari Tim Content Selection Advisory Board (CSAB) Scopus, semoga dalam waktu dekat terindeks database bereputasi tersebut,” katanya.

Meskipun sudah ada beberapa jurnal Ilmu Komunikasi yang telah Terakreditasi Sinta 2, namun berdasarkan link Sinta, tampak bahwa factor impact JTM paling tinggi untuk konteks jurnal ilmiah bidang ilmu komunikasi di Indonesia yakni 2,28, bila dibandingkan dengan factor impact jurnal-jurnal bidang ilmu komunikasi lainnya.

Yuliyanto Budi Setiawan. M.Si menjelaskan factor impact ini dilihat dari jumlah penulis-penulis yang mensitasi artikel-artikel Jumlah artikel JTM yang telah publish. Setelah JTM ada jurnal Komunikasi ASPIKOM yang memiliki inpact factor 1.85 dan Jurnal Studi Komunikasi yang memiliki impact factor 1,84.

Suarabaru.id/RlsUSM