Duel Fighter LAC XVI berlangsung Seru
Atlet kick boxing Wahyu Wijaya dari sasana Rambo Muaythai 4294 Semarang melawan Fadelullah Rewa dari sasana Don’t Fight Camp Tanjung Pinang di arena octagon LAC XVI.

SEMARANG – Pertarungan para atlet kick boxing di Lindu Aji Championship (LAC) XVI 2019 berlangsung seru.  48 fighter dari 37 sasana 9 provinsi se-Indonesia beradu tanding di arena octagon GOR Sahabat Semarang, Minggu (1/12/2019).

Beberapa kelas pertandingan terlihat seru dan membuat 1500 penonton yang mendatangi GOR Sahabat bersorak memberi semangat. Tercatat dalam LAC XVI tersebut mempertandingkan 9 kelas eksibisi dan 1 kelas turnamen.

Di kelas 60, atlet Lindu Aji Banjarnegara Muhammad Ulinnuha bertanding seru melawan Ahmad Sariful Hidayat dari sasana Petarung Perkasa Semarang. Kedua atlet saling bertukar pukulan dan tendangan sejak gong ronder pertama dibunyikan.

Lain lagi dengan pertarungan di kelas 51, Fadelullah Rewa dari sasana Don’t Fight Camp Tanjung Pinang terlihat gigih tak mau menyerah saat melawan Wahyu Wijaya dari sasana Rambo Muaythai 4294 Semarang, berkali-kali Fadel terjatuh terkena pukul untuk kemudian berdiri lagi.

Duel Fighter LAC XVI berlangsung Seru
Atlet kick boxing Muhammad Ulinnuha dari sasana Lindu Aji Banjarnegara melawan Ahmad Sariful Hidayat dari sasana Petarung Perkasa Semarang dalam LAC XVI.

“Saya datang karena tertarik dan berharap fighter dari Semarang menang, yang kedua karena tertarik dengan yang membawa papan ronde, dan ketiga semoga dengan adanya LAC ini Kota Semarang bisa terus berkembang pariwisatanya dan ekonominya maju,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Sementara itu, Ketua Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI) Ardiansyah Bakrie mengatakan sejak lahirnya KOBI sudah disuport oleh Lindu Aji. Apalagi kegiatan seperti LAC ini sudah 16 tahun diadakan sementara one pride baru 4 tahun.

“Lindu Aji ini kakak kandung KOBI, karena KOBI baru 4 tahun berdiri dan LAC sudah 16 tahun. Kick boxing ini tinggal ditambahi kelasnya nanti tinggal dibawah one pride, dan saya siap mendukung kegiatan ini ke tingkat internasional,” katanya.

Wijaya Dahlan selaku ketua panitia LAC XVI mengaku untuk penyelenggaraan tahun ini dari panitia mempersiapkannya sebaik mungkin. Bahkan dari saat pendaftaran, panitia sampai membatasi jumlah peserta yang mencapai ratusan.

“16 tahun diselenggarakan, LAC tahun ini menjaga konsisten dan berkembang hingga saat ini. Apalagi saat ini dukungan dibidang olahraga sangat menjanjikan. Harapannya kedepan LAC bisa naik kelas jadi event internasional, apalagi awal tahun depan one pride diadakan di Semarang,” katanya. (suarabaru.id)