blank
Puluhan pesepeda lipat dari berbagai  komunitas sepeda lima di Magelang Raya mengikuti “One Day Tour” keliling Kota Magelang  bersama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang. Foto: Suarabaru. Id/Yon

MAGELANG- Puluhan pesepeda lipat dari berbagai  komunitas sepeda lima di Magelang Raya mengikuti “One Day Tour” keliling Kota Magelang  bersama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Magelang, Sabtu ( 30/12).

“Kegiatan ini dalam rangka untuk “pemanasan” Jambore Sepeda Lipat Nasional ke-10 yang akan dilaksanakan  10 Oktober 2020 mendatang di Kota Magelang,” kata Ketua Panitia Jambore Sepeda Lipat Nasional, Ariyanto di sela-sela kegiatan tersebut, Sabtu (30/11).

Ariyanto mengatakan, kegiatan ‘One Day Tour” tersebut  juga bertujuan untuk memasyarakatkan jalur-jalur sepeda  yang sudah tersedia di beberapa ruas jalan di Kota Magelang kepada masyarakat Magelang, khususnya kalangan pesepeda.

Menurutnya, saat ini keberadaan jalur lambat yang  dikhususkan bagi pengguna kendaaraan tidak bermotor di Kota Magelang dinilai sudah cukup baik, tetapi masih kurang mengena sasaran. Karena, masih banyak pengendara sepeda motor yang secara sengaja  masuk ke dalam jalur lambat dan bahkan melawan arus.

“Masih banyaknya pengendara sepeda motor yang masuk ke jalur lambat dan juga ada yang melawan arus, menjadi keprihatinan tersendiri bagi kami (pesepeda, red). Dan kami akan terus mengampanyekan penggunaan jalur lambat tersebut untuk kendaraan tidak bermotor,” katanya.

Ia menambahkan, kegiatan “One Day Tour” keliling Kota Magelang tersebut merupakan ajang pemanasan  menjelang pelaksanaan Jambore Sepeda Lipat Nasional ke-10 yang akan dilaksanakan  10 Oktober 2020 mendatang di Kota Magelang.

Ari menjelaskan, pada even jamboree tersebut pihaknya mengundang sekitar 2.000 peserta dari berbagai daerah dari seluruh pelosok Indonesia. “Diharapkan pelaksanaan jambore tersebut juga bisa mendukung program Ayo ke Magelang  jilid II di tahun 2020 mendatang yang mengambil tema  Magelang modern, cerdas, sejahtera dan religius (moncer serius). Dengan memromosikan obyek –obyek wisata yang ada di Kota Magelang,” ujarnya.

Pada kegiatan tersebut, para pesepeda tidak hanya menyusuri jalur-jalur lambat  yang ada di Kota Magelang, melainkan juga mengunjungi bangunan peninggalan bersejarah dan objek wisata yang ada. Seperti Museum Sudirman di Jalan Ade Irma Suryani, Plengkung  baru (Badaan), Kelenteng Liong Hok Bio,  Kampung Warna –Warni di Kampung Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, RSJ dr Soeroyo, kompleks olahraga  Gelora Sanden, Taman Senopati.

Tidak ketinggalan juga mengenalkan kuliner khas Magelang yakni sop senerek dan tahu kupat.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemuda Olahrga dan Pariwisata Kota Magelang, Aeny Setyawati mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan para pesepeda lipat  yang ada di Magelang Raya ini.
Menurutnya, pelaksanaan Jambore Sepeda Lipat Nasional ke-10 yang akan berlangsung 10 Oktober 2020 mendatang, sangat tepat dengan pelaksaaan even Ayo ke Magelang jilid II tersebut.

“Kegiatan tersebut sangat mendukung even Magelang Moncer Serius 2020,karena mengundang  sebanyak 2000 peserta dari luar kota. Sehingga mereka akan mengenal pariwisata dan kuliner yang ada di Kota Magelang ini,” kata Aeny.

Suarabaru. Id/Yon