blank
Usai acara, Bupati berkesempatan foto bersama guru penulis Grobogan dan didampingi Ketua DPRD Grobogan, Agus Siswanto dan Asisten III, Padmo. Foto : is

JAKARTA – Atas dedikasi dan semangatnya dalam memberikan kontribusi untuk program Gerakan Literasi Nasional, Bupati Grobogan, Sri Sumarni berhak mendapatkan penghargaan di tingkat nasional sebagai tokoh Penggerak Literasi Nasional 2019, Sabtu (30/11).

Sri Sumarni merupakan satu dari lima tokoh yang ikut berpartisipasi dalam pergerakan literasi di Indonesia. Selain Sri Sumarni, keempat tokoh lainnya yakni, Bupati Tanah Datar, Wali Kota Binjai, Kakanwil Kemenag Sumbar, dan Kakanwil Kemenag Kabupaten Bintan. Penghargaan ini diberikan mediaguru, yang merupakan wahana para guru yang mempunyai peminatan di bidang literasi di Indonesia.

Bertempat di Aula Balai Pertemuan Pemprov DKI Jakarta, Sri Sumarni yang didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Amin Hidayat, Ketua DPRD Grobogan Agus Siswanto, Asisten III Padmo, Kabag Humas Teguh Harjokusumo, menerima penghargaan yang diberikan CEO mediaguru, Mohammad Ichsan diwakili Dra. Yasmi, M.Pd,
Instruktur Nasional Media Guru Pusat.

Penghargaan yang diterima Bupati Grobogan Sri Sumarni, tidak lepas dari perannya dalam mencanangkan Grobogan sebagai Kabupaten Literasi, mendorong Disdik untuk mengambil inisiatif rerdepan dalam Gerakan Literasi dan aktif dalam kegiatan literasi dengan memberikan apresiasi pada penggiat dan pelaku Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

Usai menerima penghargaan, Sri Sumarni memberikan sambutannya di hadapan para tamu undangan. Mengawali sambutannya, Bupati menyampaikan untaian kata-kata dari penulis ternama, Pramudya Ananta Toer. Beberapa tokoh bangsa juga disebutkannya sebagai awalan pembuka yang diucapkan Sri Sumarni.

“Plato, Ibnu Sina, Al Ghazali, Sun Tzu, Ir Soekarno, Muh Hatta, Hamka, Ki Hajar Dewantara, kita tidak pernah bertemu dengan mereka, tetapi kita tahu lewat tulisannya. Mereka semua boleh jadi meninggal puluhan, ratusan, atau ribuan tahun yang lalu, tetapi tulisannya tetap hidup, dibaca, dikenang, dan memberi inspirasi bagi generasi setelahnya. Yang mereka tulis menjadi abadi,” ujar Sri Sumarni.

Dirinya menambahkan, memiliki keterampilan menulis yang baik, memang harus lebih dulu menjadi pembaca yang baik. Membaca adalah perintah pertama dan utama dari Tuhan. Dari membaca, banyak informasi apapun tentang masa lampau, kondisi terkini dan prediksi masa depan.

“Jangan tunda lagi, mulailah menulis dan terus membaca. Literasi baca tulis merupakan pondasi dari Gerakan Literasi. Karena itu, saya mencanangkan Kabupaten Grobogan sebagai kabupaten literasi dengan mendorong Disdik menjadi leading sektor implementasi Gerakan Literasi. Dengan demikian, Disdik bergerak cepat dengan menyelenggarakan workshop literasi, menghadirkan narasumber nasional dan menggandeng mediaguru dengan program Sagusabu dan Sasisabu,” ungkapnya.

blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat menerima penghargaan sebagai tokoh Gerakan Literasi Nasional 2019 di Aula Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (30/11). Foto : ist.

Pelaksanaan satu guru satu buku sudah dilaksanakan di Kabupaten Grobogan dengan periode dua angkatan yakni 500 guru. Sementara program satu siswa satu buku baru satu angkatan dengan jumlah 150 siswa. Sri Sumarni menekankan pada 2020 mendatang, workshop akan dilakukan lebih massif dengan target semua sekolah dari tingkat PAUD hingga SMP, yakni sekitar 2.000 sekolah wajib mengikuti.

“Grobogan secepatnya membantu Satgas Gerakan Literasi Nasional Tingkat Kabupaten dengan mendorong tiap OPD, termasuk kecamatan dan desa, dimana masing-masing memiliki satgas literasi. Enam literasi yakni, literasi baca tulis, sains, numerik, keuangan, digital, budaya dan kewargaan agar dapat diimplementasikan,” tambahnya.

Literasi Budaya

Dipaparkan Sri Sumarni, saat ini dalam waktu bersamaan ada 30 guru yang melakukan Literasi Budaya dan Kewargaan di Singapura. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan sebelumnya yang hanya 4 guru, studi di Thailand.

“Saya akan terus mendorong agar Gerakan Literasi dapat dijalankan sebaik-baiknya dan memberikan apresiasi pada penggiat literasi. Puncak kegiatan sudah kami selenggarakan yakni Festival Literasi yang kedua dengan sambutan luar biasa dari masyarakat. Bahkan ke depan, sudah ada perusahaan otomotif terbesar yang siap mendukung pagelaran festival literasi ketiga,” paparnya.

suarabaru.id/Hana Eswe.