blank
TEKAN TOMBOL: Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho (dua dari kanan) bersama Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Anung Sugihantono MKes (tiga dari kanan) bersama pejabat terkait, tengah menekan tombol diresmikannya Program Kampus Sehat di UNS, Jumat (29/11). (suarabaru.id/Bagus Adji)

SOLO, SUARABARU.ID – Kementerian Kesehatan menetapkan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi kampus sehat. Menyusul berlangsungnya peluncuran program Kampus sehat oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Anung Sugihantono MKes didampingi Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho, dalam acara di kampus UNS Surakarta , Jumat (29/11).

Program Kampus Sehat, kata Anung Sugihantono, diharapkan dapat menggerakkan sektor pendidikan berperan aktif dalam mewujudkan Indonesia sehat dengan terlibat langsung dalam upaya promotif dan preventif di lingkungan setempat.

“Pendidikan tinggi juga diharapkan memiliki kebijakan mendukung terbentuknya lingkungan bersih, sehat dan aman dengan memiliki sistem pengelolaan sampah dan limbah yang baik,“ kata Anung.

“Sekaligus memiliki sarana dan prasarana yang memenuhi standar keamanan, kesehatan, dan ramah disabilitas. Selain itu  juga dipandang memiliki potensi dan nilai tambah untuk berkontribusi meningkatkan kesehatan masyarakat,“ sambungnya.

Tahap Uji Coba

Kondisi demikian dikarenakan  perguruan tinggi merupakan wadah pendidikan generasi muda dan tempat berkumpulnya kelompok usia produktif yang potensial membentuk agent of change bagi sektor kesehatan.

“Saat ini program Kampus Sehat masih dalam tahap uji coba yang akan dilaksanakan di empat universitas. Meliputi Universitas Indonesia, Universitas Andalas, UNS dan Majelis PP Dikti Muhammadiyah (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta),“ ucap Anung.

Direncanakan pada tahun 2020, program Kampus Sehat akan diperluas ke lima kampus lainnya untuk menambah evidences dalam menyusun program kampus sehat yang akan dijadikan program nasional. Selanjutnya program yang ada ditawarkan ke Kemendikbud sebagai salah satu penilaian akreditasi perguruan tinggi.

Rektor UNS Prof Dr Jamal Wiwoho mengakui terkait upaya menghilangkan sama sekali asap rokok di lingkungan kampus setempat merupakan hal tidak mudah. Namun demikian pihaknya akan memberikan imbauan kepada pengelola kantin perlahan-lahan mengurangi penjualan rokok sebagai salah satu cara “mengenyahkan“ asap  rokok dari kampus UNS.

“Penetapan UNS sebagai kampus sehat ditanggapi positif oleh semua lembaga,“ terangnya.

Suarabaru.id/Bagus Adji