blank
Keindahan puncak Gunung Bismo di wilayah Watumalang dan Mojotengah Wonosobo bisa dinikmati pendaki gunung di pagi hari berupa sanrise yang memancarkan cahaya emas. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Gunung Bismo adalah salah satu dari sekian banyak gunung yang ada di Wonosobo. Gunung ini terletak di wilayah Watumalang dan Mojotengah di sebelah utara wonosobo, berada di antara jejeran pegunungan dataran tinggi Dieng.

Puncak gunung yang memiliki ketinggian sekitar 2.200 meter dari permukaan laut (dpl) ini masih perawan dan belum banyak dijamah manusia. Lahan Gunung Bismo sangat luas dan dipenuhi dengan jurang terjal membuat pemandangan indah nan menantang.

Kepala Desa Mutisari Watumalang Mahyatun Muhotip Abidin, Rabu (27/11), mengatakan untuk mencapai puncak Gunung Bismo bisa dilalui dari berbagai jalur. Yakni jalur pendakian Maron-Pagergunung Mutisari Watumalang yang merupakan jalur baru.

“Bisa juga melalui jalur Silandak Slukatan Mojotengah maupun rute Depok Krinjing Watumalang. Ketiga jalur pendakian itu, berada di sisi Timur (Silandak Slukatan), Selatan (Krinjing) dan Barat (Mutisari), punya keindahan sendiri-sendiri,” katanya.

Tiga post pendakian untuk sampai ke puncak Gunung Bismo kini cukup ramai, karena sudah banyak peecinta alam yang kerap menaiki gunung yang relatif masih perawan dan alami itu. Di kanan kiri jalur pendakian banyak pohon pakis dan semak belukar.

“Pemandangan selama mendaki gunung ini sangat indah, karena lahan pertanian di bawahnya laksana lukisan alam. Pagi hari terlihat matahari terbit (sunrise) tak kalah menarik dari sunrise di Bukit Sikunir Sembungan Kejajar Dieng,” sebutnya.

blank
Bupati Wonosobo Eko Purnomo ketika meninjau Bascamp pendakian Gunung Bismo lewat jalur Maron-Pegergunung Desa Mutisari Watumalang. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Bangun Bascamp

Di jalur pendakian lewat bascamp Maron-Pegergunung Desa Mutisari, terdapat hutan belantara yang rimbun dan barisan hutan pakis yang sangat apik. Pendaki akan melewati medan ekstrim dengan ketinggian sekitar 4 meter dan kemiringan sudut 90 derajat.

“Dari Bascamp Desa Mutisari sampai puncak bisa ditempuh dalam waktu 3-4 jam. Pendaki bisa memutari pinggiran puncak gunung untuk sampai ke puncak tertinggi, medan cukup mengerikan karena berjalan di jalan setapak sempit yang dikelilingi jurang,” paparnya.

Di puncak Gunung Bismo, imbuhnya, terdapat Punden Mbah Bismo. Biasanya para pendaki di tempat ini akan melakukan ziarah dan berdoa agar selama perjalanan menaiki maupun menuruni Gunung Bismo bisa selamat tidak ada halangan apa pun.

Kalau langit cerah, pendaki bisa melihat Gunung Sindoro, Sumbing dan Pakuwojo. Dari puncak gunung ini juga dapat dilihat Telaga Menjer dan keindahan kota Wonosobo. Di sekitar Gunung Bismo masih banyak monyet, lutung dan burung-burung liar yang merdu.

blank
Keindahan puncak Gunung Bismo di wilayah Watumalang dan Mojotengah Wonosobo bisa
dinikmati pendaki gunung di pagi hari berupa sanrise yang memancarkan cahaya emas. (Foto
: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Bupati Wonosobo Eko Purnomo pun sempat meninjau Bascamp pendakian Gunung Bismo melalui Dusun Maron dan Pagergunung Desa Mutisari Watumalang. Pihaknya berharap Pokdarwis setempat untuk melengakapi sajian kuliner khas desa di Bascamp baru itu.

“Guna menarik pendaki melawati Bascamp Mutisari, infrastruktur jalan harus dibenahi. Sajian makanan khas desa harus disiapkan. Sebelum memulai mendaki, pengunjung bisa menikmati minuman kopi dan makanan ala ndeso Mutisari,” harapnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka