blank
INTERAKTIF: Pembicara utama konferensi, Prof Nena P Valdez (tengah), saat memberikan permainan pada salah satu pengajar PAUD. Materi interaktif yang disampaikannya, menjadikan acara semakin meriah. Foto: riyan

KUDUS– Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, Joko Susilo menyatakan, guru atau pengajar di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), harus siap menghadapi perkembangan zaman. Era yang terus bergerak cepat dengan beragam regulasi ini, menjadi tantangan tersendiri bagi sang guru.

Hal itu seperti yang disampaikan Joko Susilo, di sela-sela acara Konferensi Guru dan Festival PAUD, yang diselenggarakan di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Selasa-Rabu, (26-27/11). Sekitar 165 guru-guru PAUD yang ada di Kabupaten Kudus ini, hadir menyemarakkan acara.

BACA JUGA : Guru SD Tewas Setelah Kencan di Hotel Tepat di Hari Guru Nasional

Dikatakan dia, bagi seorang guru atau pengajar harus diberi ruang dan kesempatan seluas-luasnya untuk berinovasi. Dan dengan bekal pengetahuan serta inovasi yang dia dapat, bisa dijabarkan pada para anak didiknya.

”Kemampuan para guru PAUD untuk berinovasi, kami harapkan bisa membantu meningkatkan kemampuan anak-anak didiknya. Selain itu, dengan meningkatnya kualitas sang pendidik, tentunya akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pendidikan di Kabupaten Kudus,” ujar Joko.

Dalam acara yang diikuti 51 pendidik dari 11 lembaga PAUD ini, hadir Bunda PAUD Kabupaten Kudus Mawar Hartopo, Kepala Pusat Pengembangan PAUD dan Pendidikan Masyarakat Jateng Ir Djajeng Baskoro, serta pembicara utama asal Filipina Prof Nena P Valdez BSc MA Phd, yang juga seorang pengajar di CCTL UTB Brunei Darussalam

Ketua Panitia Konferensi PAUD Kudus Wening Damayanti menyampaikan, kegiatan ini menjadi suatu langkah awal bagi para pendidik, untuk meningkatkan kompetensi pembelajaran dengan metode bermain.

”Besar harapan kami, kegiatan ini dapat memberikan wawasan bagi para guru agar dapat memberikan pembelajaran berbasis bermain yang inovatif. Sehingga anak-anak memiliki skill dalam kehidupan yang nyata,” harapnya.

Sementara itu, Ir Djajeng Baskoro memberikan apresiasinya, atas upaya para pendidik dan komunitas PAUD di Kudus, dalam membentuk sebuah komunitas guru pembelajar terbaik.

blank
APRESIASI: Kadisdikpora Kabupaten Kudus, Joko Susilo (berdiri kiri), memberikan apresiasinya atas terselenggaranya Konferensi Guru dan Festival PAUD, yang diselenggarakan di Pusat Belajar Guru (PBG) Kudus, Selasa-Rabu, (26-27/11). Foto: riyan

Menginspirasi
Menurut dia, komunitas ini dapat menjadi contoh dan motivasi tidak hanya di Kudus, tetapi para guru-guru PAUD yang ada di daerah lain.

Melalui kegiatan ini diharapkan kemampuan mereka akan teruji untuk berfikir secara saintifik, dan menghasilkan karya riset praktik yang dapat menjawab semua kebutuhan pendidikan di masa yang akan datang.

”Kami mendorong agar inisiatif ini makin berkembang, menjadi teladan dan menginspirasi berbagai pihak dan daerah, dalam mendidik SDM Indonesia unggul,” tandas dia.

Beberapa topik pembahasan dalam konferensi ini di antaranya, Mendorong Antusias Belajar Generasi 4.0 melalui Concrete Experiential Learning, Melibatkan Peran Serta Masyarakat dalam Pembelajaran PAUD melalui Progam Kulo Nuwun, dan Pembelajaran Berbasis Bermain melalui Penelitian Kebunku dalam Mengembangkan Numerasi Dasar Anak TK B.

Konferensi dan festival ini juga terwujud atas karya kolaborasi antar-pendidik dari Guru Inti PBG Kudus, PAUD Terpadu Kalirejo, PAUD Cahaya Nur, PAUD Masehi, PAUD Kanisius dan RA NU Matholibum Ulum 01 Gebog.

suarabaru.id/Riyan