blank
Pentas akbar wayang kulit semalam suntuk akan digelar di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, menampilkan 16 dalang menyajikan lakon Kresno Duto.

WONOGIRI –  Pentas akbar wayang kulit semalam suntuk, akan digelar Rabu malam (27/11) di Alun-alun Giri Krida Bakti, depan Kantor Bupati Wonogiri. Menyajikan lakon Kresno Duto, yang akan dimainkan oleh 16 orang dalang dalam sajian pakeliran spektakuler. Yakni memakai kelir sepanjang 63,5 Meter yang pernah memecahkan rekor dunia sebagai kelir wayang kulit terpanjang di dunia versi MURI.

Bentang kelir sepanjang itu, memungkinkan masing-masing tiga orang dalang, sekaligus maju dalam setiap kali episode pementasan. Tampil sebagai pemrakarsa pentas akbar wayang kulit ini, Begug Poernomodisi, Bupati Wonogiri dua periode (2000-2010), yang memiliki gelar Kanjeng Pangeran Arya Adipati (KPAA) Andana Warih Ki Sura Agul-agul. ”Pentas wayang kulit akbar ini, untuk memeriahkan peringatan Hari Wayang Dunia (HWD) dan sekaligus peringatan Hari Wayang Nasional (HWN) Tahun 2019,” jelas Begug Poernomosidi.

Begug, seniman dalang wayang kulit yang juga budayawan nasional sebagai pimpinan Warok (seniman reog) seluruh Indonesia ini, menyatakan, ke 16 orang dalang yang akan tampil pentas, terdiri atas Kanjeng Gusti Pangeran (KGP) Benowo dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Ki Widodo Wilis Prabowo SSn, Ki Eko Sunarsono SSn (Kabid Kebudayaan Dikbud Kabupaten Wonogiri), Ki Anjat Sutrisno, Ki Sigit Mursito Ssn, KiTarwadi SSn, Ki.Triyanto dan Ki Bagong Yumiko.blank

Pagelar akbar wayang kulit akan dipentaskan di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri, untuk memeriahkan peringatan Hari Wayang Dunia (HWD) dan Hari Wayang Nasional (HWD) Tahun 2019.
Berikut Nyi Wulan Panjangmas SSn (dalang perempuan asal Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri), Ki Jedor Sularno SPd, Ki Puthut Wiyanto SSn, Ki Warsino, Ki Tito SSn, Ki Giyanto Deres SSn, Ki Giriyanto SPd dan Ki Sudomo SSn.
”Semula jumlah dalangnya sebanyak 15 orang, kemudian ditambah satu lagi, sehingga totalnya berjumlah 16 orang,” jelas Begug Poernomosidi, sembari menyebutkan ada sebanyak 300 seniman wayang kulit, termasuk di dalamnya para dalang, waranggana dan pengrawit yang mendukung pentas wayang akbar kali ini. ”Mereka akan tampil menyajikan kebolehannya masing-masing di pagelaran akbar wayang kulit semalam suntuk,” tandasnya.

Tiga Malam:
Kata Begug, pentas wayang spektakuler ini, telah mendapat izin dan restu dari Bupati Wonogiri Joko Sutopo. Menurut Begug Poernomosidi, pentas wayang di Alun-alun Giri Krida Bakti Wonogiri ini, akan digelar selama tiga malam berturut-turut, mulai Rabu malam sampai dengan Jumat malam (27 sampai dengan 29 Nopember 2019). Malam pertama, menyajikan lakon Kresno Duto yang dimainkan 16 orang dalang.

blank
Sebagai seniman dalang, KPAA Begug Poernomosidi Ki Sura Agul-agul, tampil sebagai pemrakarsa pementasan wayang kulit akbar dalam memeriahkan peringatan HWD dan HWN.

 

Kemudian malam kedua, menyajikan lakon Pendawa Kumpul. ”Akan dimainkan 15 dalang muda,” jelas Begug. Yyakni dalang muda Dian Nugroho, Alifian Nur Rohmad Arif, Pandam Aji Anggoro Putro, Qohar Dwi Hatmono, Dhoni Kurniawan Nugroho, Abyan Nuhari Putra Sadewa, Bimo Cahyo Kuncoro, Guswy Sang Haryo, Henokh Mbabar Wangsit, Fakih Fitriyanto, Wahid Ahsan Hidayat, Yaho Bilawa, Aldy Pratama, Kharisma Wijang Pramesthi, dan Pradipta Mantep Wisanggeni. Untuk pementasan malam ketiga akan menampilkan para dalang remaja.

Menurut Begug, Tanggal 7 November ditetapkan menjadi HWD. Ini terkait erat dengan wayang yang diresmikan sebagai warisan dunia oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO). Sebagai lembaga yang bernaung di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 7 November 2003, UNESCO mengukuhkan wayang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanitiy. Sebagai warisan budaya yang telah diakui oleh dunia, Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan Tanggal 7 November sebagai Hari Wang Nasional (HWN).

Penetapan Tanggal 7 Nopember 2003 sebagai HWD dan HWN tersebut, tidak terlepas dari peran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri. Yang 16 tahun lampau, mendukung sepenuhnya kepada Dalang Ki Manteb Sudarsono, tampil menjadi duta bangsa, untuk hadir dalam pengukuhan HWD yang dilakukan UNESCO di Paris, Perancis.

suarabaru.id/Bambang Pur