blank
Peraih juara 1-3 dan juara harapan 1-3 foto bersama dengan Ketua TP PKK Wonosobo Fairuz Eko Purnomo usah penyarahan hadiah di Gedung Sasana Adipura Kencana setempat. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Bupati Wonosobo Eko Purnomo menyebut ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) untuk kesehatan sangat penting dan mendasar bagi tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting atau gizi buruk.

“B2SA bisa dijadikan untuk pemantapan ketahanan pangan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, tangguh dan produktif. Melestarikan sumber daya alam (SDA) bagi keberlanjutan pembangunan,” katanya.

Eko Purnomo mengatakan hal itu dalam acara pembukaan lomba cipta menu (B2SA) yang digelar Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan dan TP PKK di Gedung Adipura. Lomba diikuti 30 peserta yakni TP PKK Kecamatan, Istri Forkompinda, DWP, GOW dan BUMN-BUMD.

Menurut Bupati, pembangunan pangan harus terus diupayakan untuk mengembangkan sistem pangan yang handal. Kegiatan produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran pangan harus sampai di tingkat rumah tangga sehingga bisa memberi peningkatan ekonomi.

“Ketersediaan pangan dipastikan harus mencukupi bagi masyarakat baik jumlah, mutu maupun keragamannya. Jaminan mutu atau kualitas pangan musti dijaga guna memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan seimbang bagi generasi penerus masa depan,” katanya.

Kasus stunting yang terjadi di Wonosobo, dikatakan Eko, salah satunya disebabkan karena mutu gizi pangan yang dikonsumsi ibu hamil dan anak sangat rendah. Akibat gizi pangan yang rendah maka pertumbuhan anak menjadi terhambat dan menyebabkan tubuh kerdil.

blank
Ketua TP PKK Wonosobo Fairuz Eko Purnomo ketika melihat hasil kreasi peserta dalam lomba Cipta Menu B2SA yang digelar Dispaperkan dan TP PKK setempat. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Peraih Juara

Melalui kegiatan lomba cipta menu B2SA, tambah Eko, diharapkan mampu menumbuhkan minat, kreatifitas dan inovasi untuk mengolah potensi bahan baku lokal di Wonosobo menjadi menu pangan lokal yang diolah secara profesional sehat dan aman.

“Komposisi kadar gizi pangan lokal harus seimbang, memiliki kemasan dan rasa yang bersaing sehingga mampu menarik konsumen yang luas. Memberikan nilai ekonomis bagi masyarakat dan bisa meningkatkan nilai gizi untuk mencegah stunting,” pungkasnya.

Kepala Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo Abdul Munir menuturkan lomba cipta menu B2SA ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya konsumsi pangan B2SA bagi tumbuh kembang anak dan pencegahan stunting.

“Juga mendorong dan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam mengembangkan atau mencip
takan menu B2SA berbasis sumber daya lokal dan memperkenalkan aneka produk pangan khas daerah sehingga bisa menjadi potensi kuliner unggulan,” paparnya, Jum’at (22/11).

Yuri lomba cipta menu B2SA meliputi pakar Teknologi Pangan (Wakil Rektor II UNNES), Dinas Kesehatan Wonosobo, Owner Hotel dan Restauran Surya Asia, Ikatan Koki Wonosobo. Dalam penilaian tiap yuri mencicipi pangan lokal yang dilombakan.

Tampil sebagai juara 1-3 yakni Bhayangkari Polres, TP PKK Kecamatan Kejajar, TP PKK Kecamatan Wonosobo. Juara harapan 1-3 PDAM Tirta Aji, Ikatan Bidan Indonesia ((IBI) dan TP PKK kecamatan Wadaslintang. Peraih juara mendapat piala dan piagam.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka