blank
Gubernur Ganjar Pranowo bersama para juara Bormar 2019

MAGELANG – Para pelari asal Kenya merajai lomba lari internasional Borobudur Marathon (BorMar) 2019 yang berlangsung di kawasan candi Borobudur, Magelang, Minggu (17/11).

Pelari Kenya Geoffrey Kiprotich sukses merebut hadiah utama pada nomor Marathon Overall Putra dengan catatan waktu dua jam 19 menit dan 36 detik. Bagi Geofrey, prestasi tersebut  membuatnya mempertahankan gelar juara di Borobudur Marathon.

Dia menyentuh garis finish pertama dibanding rekan senegaranya  yakni Tonui Kiprop (02:21:25) dan Robert Wambua Mbithi (2: 24:08).

Menjuarai nomor utama di Borobudur Marathon 2019, Geoffrey berhak membawa pulang hadiah Rp 180 juta. Sedangkan Tonui memperoleh Rp 150 juta.

“Ini gelar kedua beruntun. Saya senang tampil di Borobudur Marathon 2019. Saya sempat berlatih di Malaysia terlebih dulu karena cuacanya kan hampir mirip dengan di sini,” kata Geoffrey kepada wartawan sesuai lomba.

Sedangkan pada kategori marathon putri, pelari Kenya juga menjadi yang terbaik yakni Peninah Kigen (03:01:44). Dia mengungguli kompatriotnya Edinah Mutahi (03:04:06)yang finis kedua. Kejutan terjadi ketika pelari Indonesia Irma Handayani (03:10:17) sukses finish ketiga di marathon putri.

Untuk maraton putra kategori Indonesia, gelar juara dipegang Asma Bara.

Agus Juara

Sementara itu di nomor half marathon putra kategori Indonesia atlet lari nasional Agus Prayogo menjadi juara dengan mencatatkan waktu 1 jam 11 menit 31 detik.  Juara kedua dan ketiga level nasional, diraih Nurshodiq (01: 12:08) dan Rikki Simbolon (01:12: 46).

Juara half marathon nasional putri Afriana Paijo (01: 29:22), diikuti Adriana Waru (01: 31:31) dan Yulianti Utari (01:31:44).

Catatan waktu Agus Prayogo jauh dibanding juara  kategori half marathon overall putra, yaitu John Maururi dengan waktu 01: 04: 58). Juara kedua dan kategori ini direbut atlet Kenya lainnya, Nigare Joseph dam Charles Munyua.

Di bagian lain atlet Kenya Esther Wambui Karim menjadi tercepat half marathon overall putri dengan waktu 01: 15: 27), disusul Cheptoeck (Kenya/01: 15:46) dan Bundotich Pamela (Kenya/01:23:34).

Kejutan Pelari Putri

Adapun di kategori marathon putri, pelari Kenya juga menjadi yang terbaik yakni Peninah Kigen. Dia mengungguli Edinah Mutahi yang finis kedua. Yang mengejutkan, pelari Indonesia Irma Handayani sukses finis ketiga di marathon putri terpaut enam menit dari Edinah Mutahi dan membawa pulang Rp 120 juta.

Sejumlah tokoh hadir melepas para pelari,  diantaranya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, Ketua Umum KONI Jateng Subroto dan Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An.

Gubernur berharap suatu kelak even lari ini mampu disejajarkan dengan lomba lari dunia semisal Boston, Tokyo dan Berlin Marathon.

”Untuk menyamai itu, tentu harus ada penanganan yang lebih profesional. Kita butuh sosialisasi ke sana, butuh pembangunan infrastruktur, perbaikan jalan. Tapi yang jelas, Borobudur Marathon mampu menumbuhkan ekonomi masyarakat,” katanya.

Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, BorMar adalah marathon terbaik di Indonesia karena hanya maraton ini yang resmi diakui PB PASI.

Borobudur Marathon 2019 berhadiah total 2, 7 miliar  ini seperti biasanya dibagi tiga kategori yakni Marathon, half marathon dan 10 k, menurut rencana Borobubur Marathon ke depan hanya khusus menggelar kategori marathon.

Suarabaru.id/Sl