blank

SEMARANG – Akademisi dan Generasi Z, punya andil yang besar  dalam mensosialisasikan gerakan masyarakat hidup sehat (Germas). Diantaranya adalah mensosialisasikan anti rokok.

Hal ini ditunjang dengan era digital, dimana mereka bisa melakukan upaya hidup sehat dan menularkannya lewat internet. ”Mereka setiap hari tak bisa lepas dari gadget, oleh karena itu, penyebaran informasi lewat internet dirasa praktis dan mudah diakses,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, dr Moch Abdul Hakam MKes, Sabtu (16/11/2019), saat membuka lomba membuat video film pendek, yang intinya  bertemakan pencegahan penyakit paru-paru.

Lomba diikuti sedikitnya 160 siswa dari 25 SMA dan SMK se-Jateng ini digelar oleh Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Unissula Semarang.

Menurutnya, prevalensi jumlah pederita penyakit paru-paru cukup tinggi. Dengan lomba dan hasil pembuatan video, maka siswa diajak peduli kesehatan. Di satu sisi, pencegahan penyakit paru, yang salah satu disebabkan oleh merokok ini bisa diakses oleh genrasi muda.

”Sosialisasi kesehatan lewat Generasi Z lebih efektif. Di satu sisi, mereka yang ikut lomba ini, bisa jadi agen perubahan (agent of change) bagi sekolah dan teman temannya untuk sosialisasi bahaya merokok, sehingga ada upaya pencegahan dan juga gerakan untuk mengajak berhenti merokok bagi perokok. Diharapkan ke depaj, akan banyak agent perubahan di generasi Z,” jelasnya.

Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula Iwan Ardian SKm  MKep mengatakan, video yang didesain siswa  merupakan ide kreatif, yang berisi tentang bagaimana mereka menuangkannya dalam ajakan untuk hidup sehat, menjaga kesehatn paru-paru.

Lebih lanjut menurutnya, kegiatan yang dilakukan ini juga merupakan salah satu cara sebagai usaha prefentif penyakit paru-paru. Hal ini tidak dipungkiri, sebab, tidak sedikit anak-anak muda yang coba-coba rokok atau terbiasa merokok. Padahal,  bahayanya besar untuk kesehatan. she
Sejumlah siswa SMA dan SMK se-Jateng ikut lomba membuat video film pendek, yang intinya  bertemakan pencegahan penyakit paru-paru yang digelar Fakultas Ilmu Keperawatan Unissula./suarabaru.id