blank
Komunitas pengemudi Ojol Kudus mengutuk keras aksi terorisme di Mapolrestabes Medan. foto:Ist/Suarabaru.id

KUDUS – Aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan dengan pelaku yang menggunakan seragam Ojol menuai reaksi. Di Kudus, ribuan pengemudi Ojol yag tergabung dalam berbagai organisasi dan komunitas mengutuk keras aksi teror tersebut.

“Seluruh pengemudi Ojol Kudus yang tergabung dalam berbagai organisasi seperti Orasi, Setara, TGO, TNO, dan Hokage, mengutuk keras tindakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan,”kata Yanto Carik Bei, pengurus komunitas, Kamis (14/11).

Aksi mengutuk terorisme tersebut juga diwujudkan para anggota komunitas pengemudi Ojol dengan memasang foto profil dan story di akun WA pribadi, dan seluruh grup komunitas. Dalam foto profil tersebut, tertuliskan ‘Kami Ojek Online , Kami Cinta NKRI, Kami Bukan Teroris’.

Kampanye menolak teroris tersebut juga dilakukan di media sosial seperti Facebook, Twitter hingga Instagram.

Yanto menegaskan, meski pelaku bom bunuh diri menggunakan seragam Ojol, namun hal tersebut tidak berarti mempresentasikan keseluruhan pengemudi Ojol.  Menurutnya, apa yang dilakukan pelaku bom bunuh diri adalah sesuatu yang keji.

blank
Kampanye tolak terorisme dari komunita pengemudi Ojol. foto:Ist

“Saya bilang itu hanya oknum dan bisa saja  atribut Ojol yang digunakannya bisa didapat di mana saja. Dan kalaupun toh pelaku memang mitra aplikator Ojol, itu juga tidak mewakili kami secara keseluruhan,”tandasnya.

Yanto juga mengimbau seluruh masyarakat terutama customer Ojol, untuk tidak takut menggunakan jasanya. Menurutnya,  para pengemudi Ojol tetap akan berusaha memberikan pelayanan yang profesional untuk masyarakat.

“Kami tetap Ojol yang sama. Jangan berubah melihat kami, kami tetap pelayan jasa profesional untuk anda semua,”tandasnya.

Siap Digeledah

Sementara, disinggung mengenai adanya tindakan protektif terutama dari beberapa Polres yang melarang Ojol masuk markas polisi, Yanto menyatakan kalau hal tersebut bisa dimaklumi.  Adanya kejadian di Medan, memang membuat semua pihak harus waspada tak terkecuali aparat Kepolisian.

Untuk itu, Yanto meminta semua anggotanya untuk tidak kaget jika ada instansi atau masyarakat yang melakukan tindakan ketat di lokasi pick up atau drop ini. Pihaknya mengimbau semua driver Ojol untuk mengikuti semua prosedur yang ditetapkan.

“Kalau memang harus digeledah, ya diikuti saja demi kebaikan bersama,”tandasnya.

Sebagaimana diketahui, aksi bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Medan cukup mengagetkan banyak pihak. Apalagi, dalam rekaman CCTV yang beredar pelaku diketahui menggunakan seragam ojek online saat memasuki area Mapolrestabes Medan.

Akibat kejadian tersebut, sejumlah Mapolres melakukan pengamanan ekstra ketat. Bahkan, ada Mapolres di beberapa daerah yang juga menerapkan larangan khusus bagi pengemudi Ojol masuk ke area Mapolres.

Suarabaru.id/tm