blank
HM Hartopo saat memberikan pengarahan di depan para calon kades se kabupaten Kudus

KUDUS – Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak akan segera memasuki tahap pemungutan suara pada 19 November 2019. Dalam mengawal tahapan Pilkades, Pemkab Kudus menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda Kabupaten Kudus di Pendopo Kabupaten, Senin (11/11). Rapat dipimpin oleh Plt. Bupati Kudus H.M. Hartopo sebagai keynote speaker beserta unsur Forkopimda sebagai narasumber. Melalui rapat tersebut, ratusan calon kepala desa dari 115 desa juga mengikuti deklarasi Pilkades Serentak Kabupaten Kudus Tahun 2019 Aman dan Damai.

Plt Bupati Kudus mengatakan bahwa pilkades merupakan suatu rangkaian pesta demokrasi, seperti Pilkada, Pilpres dan Pileg. Dalam penyelenggaraannya, Pilkades mempunyai tahapan yang panjang sehingga memungkinkan adanya permasalahan di lapangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dirinya mengajak Camat, Kapolsek dan Danramil sebagai pemangku wilayah untuk bersinergi dengan Pemkab Kudus. “Saya menitipkan kepada Kapolres dan Dandim sebagai pemangku wilayah untuk masalah keamanan, serta kecamatan sebagai pemangku wilayah harus selalu bersinergi,” ujarnya.

H.M. Hartopo mengungkapkan telah mengimbau para ASN di lingkungan pemkab untuk turut menjaga kondusifitas di desa masing-masing. ASN sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah diharapkan dapat mendukung proses demokrasi yang aman dan damai. “Untuk ASN dapat mensupport dan memotivasi terwujudnya kondusifitas di desanya masing-masing,” tuturnya.

Kepada para calon kepala desa, Plt. Bupati berpesan  untuk tidak melakukan politik uang. Dengan begitu, budaya politik uang dapat dihilangkan karena masyarakat sudah semakin cerdas dalam melihat figur pemimpin. Para calon kepala desa juga diimbau untuk tidak melakukan manuver yang dapat meresahkan masyarakat, seperti menyebarkan berita hoax. “Sekarang saatnya kita pandang figur yang cocok menjadi pemimpin. Dalam pemilihan nanti, mari menjaga kondisifitas yang baik di desa masing-masing, sportif dan jangan sampai ada berita-berita hoax yang memicu permasalahan,” imbaunya.

blank
Jajaran Forkopimda Kabupaten Kudus bergantian memberikan arahan agar Pilkades dapat berjalan dengan aman dan damai

Sementara itu, Dandim 0722/Kudus Letkol Arm Irwansah memaparkan 11 azaz kepemimpinan dan penerapannya. Dirinya menjelaskan bahwa kepala desa adalah pemimpin yang akan menjadi teladan bagi masyarakat. Sosok kepala desa juga dipercaya sebagai unsur pemerintahan yang paling dekat dengan masyarakat. Oleh sebab itu, penting bagi kepala desa yang akan terpilih untuk memahami kebutuhan masyarakat. “Kepala desa perlu mengetahui apa yang dibutuhkan masyarakat baik dalam pembangunan fisik dan non fisik. Kades terpilih diharapkan dapat menjadi sumber harapan bagi desanya dan menjadi sosok teladan. Bagi yang kalah, yakinlah hari esok lebih cerah,” paparnya.

Kapolres Kudus AKBP Saptono mengungkapkan telah menyiapkan personel kepolisian dalam mengamankan tahapan pemungutan suara. Dirinya mengatakan, di Kabupaten Kudus terdapat 100 desa kategori kurang rawan, 15 desa kategori rawan, dan tidak ada desa kategori sangat rawan.  Dirinya menegaskan bahwa pihak kepolisian siap mengawal proses Pilkades hingga dilantiknya kepala desa terpilih. “Sampai pelantikan kepala desa pada 17 Desember nanti, mari kita jaga semua. Pendistribusian suara kita kawal, jangan sampai ada kecurigaan atau kecurangan,” tegasnya.

blank
Ratusan calon kepala desa dari 155 desa hadir dalam rangka menerima pengarahan tentang pelaksanaan Pilkades serentak

Sebagai panitia penyelenggara, Asisten Pemerintahan Sekda Kabupaten Kudus, Agus Budi Satriyo, melaporkan bahwa kegiatan rapat koordinasi merupakan upaya pemkab dalam melaksanakan proses demokrasi secara kondusif. “Sebelumnya para calon kepala desa telah membuat pakta integritas, yang artinya tahapan-tahapan bahwa proses pilkades harus bisa berjalan dengan aman dan damai, sehingga menghasilkan kades yang amanah sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.

Ketua DPRD Kabupaten Kudus Masan menyampaikan kepada para calon kades bahwa menang atau kalah dalam sebuah pemilihan umum merupakan hal yang wajar. Masan mengungkapkan pengalamannya pada pemilihan kepala daerah lalu ketika dirinya bersaing dengan H.M. Hartopo. Meskipun bersaing, setelah proses pilkada usai, keduanya saling menjaga hubungan silaturahmi hingga sekarang. “Di Kudus saya dan Pak Hartopo telah memberi contoh pada pilkada lalu. Ketika saya kalah, saya langsung menghubungi Pak Hartopo untuk memberi ucapan selamat dan beliau juga bersilaturahmi ke rumah saya. Dalam suatu proses demokrasi kalau menang jangan jemawa dan yang kalah jangan minder. Mari jaga kerukunan, bagi yang terpilih, berilah pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tuturnya.(SuaraBaru.id)