blank
Sebagian dari petak lahan yang disiapkan untuk progres MT 2020 di kawasan hutan negara wilayah Perhutai KPH Mantingan. (Foto : SB/Wahono)

BLORA – Lahan kosong hutan negara wilayah Kabupaten Blora dan sekitarnya mencapai 7.1499  hektar. Lahan itu akan dihijaukan bertahap, dan serentak pada musim tanam (MT) 2020 oleh Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH).

Tanah kosong tersebut, berada di lahan Perhutani KPH Blora 374,10 hektar, KPH Cepu 3.500 hektar, KPH Randublatung 1.582 hektare, KPH Mantingan 751,95 hektare, KPH Kebonharjo 260,1 hektar, dan KPH Ngawi 731 hektar.

“Targetnya, MT 2020 semua KPH siap menanam plances (bibit) jati dan rimba campur di lahan kosong yang sudah disiapkan,” jelas Administratur Perhutani KPH Randublatung, Blora, Ahmad Basuki, Rabu (6/11/2019).

Menurutnya, lahan dan bibit sudah disiapkan pada tahun ini (2019), namun jika sudah memungkinkan dan curah hujan baik, target tanam MT 2020 itu bisa dimulai tahun ini (MT 2019) juga.

“Tentu jika sudah memungkinkan, Desember 2019 ini sudah mulai menanam,” beber Ahmad Basuki.

Administratur Perhutani KPH Randublatung menambahkan, terdapat enam KPH yang kawasan hutannya berada di wilayah teritorial Kabupaten Blora, yakni KPH Cepu, Randublatung, Blora, Mantingan, Kebonharjo dan Ngawi.

Untuk KPH Mantingan, KPH Kebongharjo dan KPH Ngawi, kantornya berada di wilayah Kabupaten Rembang (Jateng), dan Ngawi (Jatim). Tapi sebagian wilayah hutannya berada di Blora, jelas Ahmad Basuki.

blank
Jati Plus Perhutani (JPP) KPH Cepu di kompleks Kalimodang Forest jalan Blora-Cepu KM-16,5 tanaman jati program Wartawan Mananam II pada Hari Pers Nasioanal (HPN) dan HUT PWI 2018 lalu. (Foto : SB/Wahono)

Eks Tebangan

Dihubungi secara terpisah Administratur KPH Blora, Afwandi, menjelaskan MT 2020 mentargetkan menanam bibit jati dan rimba campur 3.174.327 plances di lahan 716,1 hektar dari luas total lahan hutan negara 15.104,99 hektare.

Penanaman berada di lahan kosong dan lahan hutan eks tebangan (panen). Jadi, lanjutnya, tanaman baru bisa lebih luas dari lahan kosong, karena sebagian sudah tertanami MT 2019.

Administratur KPH Mantingan, Widodo Budi Santoso, menjelaskan luas lahan hutan saat ini 16.695,07 hektar, lahan kosong 751,94 hektar, pada MT 2020 akan menanam 2.199.000 plances di 2.583 hektar.

Sedangkan Administratur KPH Kebonharjo, Erwin, menyebut total luas hutan 17.734,6 hektar, MT 2020 sudah siap bibit jati dan rimba campur 1.054.802 plances untuk ditanam di lahan seluas 1.331,8 hektar.

“Di KPH Kebonharjo saat ini terdapat lahan kosong 260,1 hektar, tapi penanaman juga dilakukan di lahan baru eks tebangan,” jelas Erwin.

Administratur KPH Ngawi, Haris, menjelaskan total luas hutan negara di wilayah kerjanya 45.000 hektare lebih (731 hektare lahan kosong).

Namun sekitar 10.900 hektar, saat ini dikelola Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Untuk MT 2020, lanjutnya lagi, sudah menyiapkan sebanyak 1.100.000 plances yang akan ditanam di lahan Perhutahi KPH Ngawi seluas 351 hektar.

Diberitakan sebelumnya, dua KPH di Blora, masing-masing Perhutani KPH Randublatung dan KPH Cepu, pada MT 2020 memproyeksikan menanam (menghijaukan) 3.140 hektar lahan kosong.

“Saat ini sudah persiapan tanaman, mulai pasang acir, buat lobang, dan bibit sudah siap 100 persen,” beber Administratur Perhutani KPH Cepu, Dadhut Sujanto.

Hutan Perhutani KPH Cepu seluas 31.000 hektare, dan seperti lima KPH lainnya berada dibawah Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Tengah,  MT 2020 siap akan menanam 1.100.00 plances di lahan seluas 1.500 hektar.

“Tanaman baru itu berada di  lahan kosong, lahan eks tebangan, dan tumpangsari yang ditanam bersama para pesanggem,” tambah Adminsitratur KPH Cepu.

Dijelaskan Dadhut, luas total Perhutani KPH Cepu mencapai 31.000 hektare lebih, dengan lahan kosong saat ini 3.500 hektare, sehingga dengan program tanaman baru tahun depan akan terus mengurani lahan kosong yang ada.

Kesimpulanya, jika program tanaman itu terealisasi, lahan kosong seluas 7.199,14 hektar di enam KPH di wilayah teritorial Kabupaten Blora akan tertanam 9.733.128 places (bibit) tanaman baru di lahan seluas 7.821,15 hektar.

SuaraBaru.id/Wahono