blank
Sejumlah pembalap bersiap untuk adu cepat dalam Kejurnas Grasstrack Kapolres Cup Championship 2019 yang diadakan di Sirkuit Randusanga, Brebes Minggu (3/11). Foto: Harviyanto

BREBES – Pembalap asal Karanganyar, Jawa Tengah Syailendra Soleto (9) akhirnya menjadi juara pertama dalam  Final Kejurnal Grasstrack Kapolres Brebes Cup Championship yang digelar di Sirkuit Randusanga, Kabupaten Brebes, Minggu (3/11). Croser cilik itu mampu beradu kecepatan di sirkuit yang menantang. Selain untuk mengembangkan hobi dan mengasah kemampuan paling tidak sejak usia dini anak-anak seperti Syailendra juga mengenal safety riding atau keselamatan berkendara.
“Alhamdulillah saya sudah sering memenangi ajang balap motor kelas anak-anak di banyak daerah,” ujar Syailendra.

Dia mengaku tak ada kesulitan dalam mengikuti ajang balap motor yang digelar di Parin yang merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Brebes, yang merupakan perbatasan Jawa Tengah-Jawa Barat tersebut. “Tidak ada kesulitan. Sudah biasa sirkuit ini malah lebih menantang karena berada di tengah-tengah areal pertambakan,” celotehnya.

Seperti diketahui, ada ratusan pebalap yang berlaga dalam even tersebut, tidak hanya dari pulau Jawa, beberapa pebalap ada yang datang dari luar pulau Jawa guna meramaikan even tersebut.

Beberapa kelas yang dilombakan dalam ajang itu antara lain kategori  Bebek Standart Pemula 110 CC, Bebek Standart Pemula 125 CC, Bebek Modifikasi Junior 110 CC, Bebek Modifikasi Junior 125 CC, Bebek Modifikasi Senior 110 CC, Bebek Modifikasi Senior 125 CC dan  Sport N Trail Senior serta Trabas Komunitas Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang.

Sementara, Wakapolres Brebes Kompol Faizal Perdana menyampaikan, kejuaraan grasstrack yang digelar sengaja melibatkan anak anak untuk beradu kepiawaian bermotor. “Selain untuk mengembangkan hobi dan bakat anak anak usia dini juga untuk mengetahui safety riding atau keselamatan berkendara,” ucap Faizal.

Faizal berharap kejuaraan balap motor seperti ajang grasstrack tersebut bisa mengurangi banyaknya geng motor di berbagai daerah yang kerap kali melakukan tindakan kriminal. “Agar anak-anak tidak atau bisa mengurangi adu balap liar yang kerap meresahkan para orang tua,” pungkas Faizal.

Suarabaru.id/harviyanto