blank

SEMARANG – Fakultas Kedokteran Unissula mengadakan Workshop dan Hands On Basic Stem Cells and Culture diselenggarakan di Gedung Laboratorium Terpadu Fakultas Kedokteran Unissula pada 2-3 November 2019. Workshop ini diikuti sebanyak 37 Dokter-dokter dari berbagai universitas dan rumah sakit di Indonesia.

Ketua panitia Dr dr Agung Putra MSi Med mengatakan workshop ini penting sekali untuk medorong penelitian-penelitan  tentang stem cell yang saat ini masih dianggap kontroversi. “Mudah-mudahan kegiatan ini akan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan lebih jauh tentang kultur stem sel kepada para akademisi sehingga mendorong riset-riset yang hasilnya nanti akan bermanfaat bagi umat”. Ungkap Agung Putra.

Menurutnya banyak alasan mengapa stem cell itu perlu dikaji lebih dalam. Dalam 10 tahun terakhir lebih dari 49.810 referensi yang mengkaji tentang stem cell namun hanya dalam uji klinis hanya 443. Belum lagi untuk penyakit yang berat dalam arti tidak bisa disembuhkan, tidak ada perawatan. Terbatasnya terapi penggantian organ jaringan.

“Meski kanker dan penyakit tertentu sulit disembuhkan namun tidak boleh menyerah dan riset harus terus menerus dilakukan sehingga menghasilkan inovasi baru. Dengan adanya penelitian tentang stem cell ini bisa menjadi  strategi baru untuk mengobati beragam terapi berbasil sel. Selain itu juga merupakan sumber potensial  untuk obat regeneratif dan penggantian jaringan setelah cedera atau terpapar penyakit. Bisa dikatakan stem cell theraphy adalah salah satu teknik masa depan yang paling menjanjikan di gudang medis untuk perbaikan jaringan yang rusak atau hancur” Pungkas Agung Putra yang juga merupakan Kepala Stem Cell and Cancer Research Laboratory Fakultas Kedokteran Unissula.

Sementara itu Dekan Kedokteran  Dr dr Setyo Trisnadi Sp Kf SH memaparkan tentang tinjauan etis tentang aplikasi dan penelitian stem sell.

Menurutnya penelitian stem sel menawarkan janji besar untuk memahami mekanisme dasar perkembangan dan diferensiasi manusia serta harapan obat baru utnuk penderita penyakit yang sulit disembuhkan seperti diabetes, cedera tulang belakang dll. Penelitan dan pengaplikasian stem cell yang merupakan hal baru itu tidaklah mengapa asal sesuai dengan prosedur tetap (protap) dan undang-undang yang berlaku.

Dalam sambutannya wakil Rektor III Unissula, Drs Bedjo Santoso MT PhD merasa bersyukur dengan terselenggaranya workshop  Stem Cell ini. “Saya beryukur dan mengucapkan terimakasih kepada Kedokteran Unissula karena kegiatan seperti ini bisa berdampak baik sekali untuk perkembangan pengetahuan. Dengan apa yang masih dianggap kontroversial, dikaji terus menerus sehingga ditemukan solusi sehingga bisa bermanfaat untuk umat” Terangnya.

Masih menurut Bedjo Santoso “Unissula terus mendorong dan mendukung penuh para akademisi  untuk melakukan riset. Dengan seperti itu maka akan membuat Unissula ke depan memiliki kualitas yang berbeda dan terbaik” Pungkasnya.

Para peserta workshop mendapatkan berbagai macam pemaparan materi tentang basic molecular of stem cells, primary cell culture, immunoregulation of stem cells dan set up laboratory. Selain itu para peserta juga mendapatkan praktek langsung tentang basic stem cell & culture.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Ketua Bidang Pendidikan Dasar, Menengah dan Tinggi Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) Tjuk Subchan Sulhan./suarabaru.id