blank
I Komang Putra (suarabaru.id/lbc)

SOLO, SUARABARU.ID – Mochamad Iriawan atau Iwan Bule memenangi pemilihan Ketua Umum PSSI untuk periode 2019-2023 dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Jakarta, Sabtu (2/11). Terpilihnya Iwan Bule di kursi orang nomor satu di PSSI mendapat tanggapan beragam.

Pelatih kiper PSIS Semarang, I Komang Putra berpendapat, dengan kepengurusan yang baru diharapkan sepak bola Indonesia lebih maju dan membaik ke depan.

Eks kiper Timnas Indonesia tersebut menaruh harapan besar kepada pengurus PSSI di bawah Iwan Bule, salah satunya fokus pada pembinaan pemain usia dini.

“Indonesia sangat bagus untuk timnas kelompok usia. Di timnas senior, prestasi belum membaik seperti yang di kelompok usia. Sudah saatnya pemain muda dipromosikan ke tim senior untuk regenerasi,” tegas Komang saat bertemu Suarabaru.id di Kota Solo, Minggu (3/11).

Dia mengatakan, pemain timnas yang masuk kelompok usia secara berjenjang sangat baik, dari KU-15, KU-19, dan KU-22 yang disiapkan menuju SEA Games. Para pelatih yang menangani menurut legenda hidup PSIS ini sangat kompeten di masing-masing kelompok usia.

“Harus ada regenerasi yang baik. Seperti yang ada sekarang ini sudah mulai bagus hasilnya di timnas kelompok usia. Khusus di kiper, saat ini sangat berlimpah kiper-kiper berkualitas. Pelatih kiper timnas tidak kesulitan menentukan siapa yang menjadi kiper nomor satu dari U-15 sampai U-22,” tegasnya.

Baca Juga : https://suarabaru.id/2019/11/03/banur-perang-belum-usai/

“Di timnas senior, posisi kiper juga memiliki kualitas yang setara. Sudah sangat bagus untuk kualitas,” sambungnya.

Komang ingin menitipkan pendapatnya kepada Iwan Bule selaku Ketua Umum PSSI periode 2019-2023, yakni penghentian pemain naturalisasi di Timnas Indonesia.

“Saran saya kalau bisa setop pemain naturalisasi. Satu dua boleh kalau benar-benar berkualitas. Tetapi kalau kualitasnya sama saja, lebih baik menggunakan pemain asli Indonesia, toh saat ini pemain asli Indonesia juga bagus di kompetisi Liga 1 ataupun Liga 2,” jelasnya.

Pembinaan Usia Dini

Sependapat dengan Komang Putra, asisten pelatih PSIS, Widyantoro mengungkapkan, kompetisi usia dini utuk lebih diperbanyak, tidak hanya di level senior.

blank
Asisten pelatih PSIS Semarang, Widyantoro (tengah) bersama para pemain eks Persis Solo yang musim ini membela PSIS Semarang dan PS Sleman. (suarabaru.id/lbc)

“Musim ini sudah ada kompetisi elite pro academy U-16, U-18, dan U-18, suatu kemajuan luar biasa, karena dari pemain kelompok usia bisa menyumbangkan pemain di level tim senior,” tegas mantan bomber BPD Jateng tersebut.

“Pembinaan adalah yang paling penting, agar Indonesia tidak kehabisan talenta-talenta berbakat yang tentu tujuannya adalah untuk timnas. Maksimalkan kompetisi usia dini di berbagai daerah,” sambungnya.

blank
Pelatih Kepala PSIS Semarang, Bambang Nurdiansyah (suarabaru.id/lbc)

Sementara itu, pelatih PSIS Bambang Nurdiansyah mengatakan terpilihnya Iwan Bule sebagai sosok yang tepat memimpin PSSI pada masa mendatang. Iwan Bule sebagai seorang polisi akan memaksmalkan penanganana sejumlah kasus yang sempat mendera sepak bola Indonesia, seperti dalam memaksimalkan peran satgas antimafia sepak bola.

“Selamat untuk Iwan Bule, ini amanah seluruh pecinta sepak bola di Indonesia. Mudah-mudahan bisa bekerja lebih baik. Siapa pun pengurusnya, tolong benahi sepak bola Indonesia agar lebih baik,” tegas Banur.

Suarabaru.id/LBC