blank
Ketua PC Fayatat NU Wonosobo Haryati ketika melakukan pelantikan Pengurus Ranting Fatayat NU Gunung Tugel Sukoharjo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Pengurus Cabang (PC) Fatayat NU Wonosobo secara maraton melakukan konsolidasi organisasi ke bawah. Ditargetkan sampai tahun 2020 mendatang seluruh Pengurus Ranting Fatayat NU di 265 Desa/Kelurahan di 15 Kecamatan yang ada di Wonosobo telah terbentuk.

Sepanjang, Minggu (3/11), setidaknya telah dilakukan agenda kegiatan PC Fatayat NU di 5 Pengurus Ranting Fatayat NU tingkat Desa/Kelurahan di 5 Pengurus Anak Cabang (PAC) Kecamatan Sukoharjo, Mojotengah, Kalikajar, Kejajar dan Selomerto.

Secara bersamaan Pengurus Ranting Fatayat NU Pandansari (Mojotengah) dilantik Wakil Ketua PC Fatayat NU Ani Faoriyah Al Hafidzoh dan Pengurus Ranting Fatayat NU Gunung Tugel (Sukoharjo) dilantik Ketua PC Fatayat NU Haryati.

Sedang di tiga Pengurus Ranting Fatayat NU Jojogan (Kejajar), Nguwok Bowongso (Kalikajar) dan Simbarejo (Selomerto) dilakukan pengajian selapanan sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Ribuan pengunjung memadati acara tersebut.

Ketua PC Fatayat NU Wonosobo Haryati mengatakan konsolidasi organisasi di akar rumput dilakukan guna percepatan pelaksanaan program kerja organisasi hingga ke basis. Karena saat ini banyak sekali agenda pemberdayaan perempuan yang harus dilakukan Fatayat NU.

“Di tingkat basis, banyak sekali sektor yang jadi garapan Fatayat NU, seperti pemberdayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial. Pemberdayaan kaum perempuan dilakukan guna mengembangkan kemandirian umat dan kejayaan NU,” tegasnya.

Peningkatan SDM

Selain itu, Fatayat NU juga ingin berperan mensukseskan program pemerintah terutama terkait dengan penanggulangan kemiskinan, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di tingkat bawah.

“Salah satu strategi guna memutus mata rantai kemiskinan dan keterbelakangan pendidikan adalah dengan cara memberdayakan masyarakat, termasuk kaum perempuan. Kader Fatayat NU mengambil peran di posisi tersebut, karena itu harus cerdas dan berdaya,” cetusnya.

Apalagi, menurut Haryati, Wonosobo termasuk daerah termiskin di Jawa Tengah dan kasus stuntingnya (gizi buruk) tinggi. Masalah pengentasan kemiskinan dan stunting tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah semata tapi perlu peran semua pihak, termasuk Fatayat NU.

“Arus informasi dan perkembangan tehnologi digital yang begitu pesat, juga perlu disikapi dengan menyiapkan generasi muda yang tangguh dan melek tehnologi. Pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi informasi harus dikuasai di era disrupsi ini,” paparnya.

Wakil Ketua PC Fatayat NU Ani Faoriyah ketika melakukan pelantikan Pengurus Ranting Fatayat NU Pandansari Mojotengah meminta kader Fatayat NU semua tingkatan harus bisa bekerja keras, tulus dan ikhlas dalam mengabdi di organisasi.

“Dengan ketulusan mengabdi dalam memberdayakan perempuan muda NU, pasti ada berkah bagi kader Fatayat NU karena berkhikmat meneruskan perjuangan ulama NU. Mudah-mudahan kader Fatayat senantiasa diberi kesehatan, kemurahan rezeki dan umur panjang,” sebutnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka