Lampor, Horor yang Tidak Sekedar Horor
LAMPOR - sejumlah aktor pendukung film Lampor ketika menggelar pers conference di Semarang, Rabu (30/10/2019). (SB.ID/hery priyono)

SEMARANG, SB.ID – Rumah produksi Starvision menyajikan film terbarunya yang kali ini bertema horor. Mengambil cerita urban legend dari daerah Temanggung, Jawa Tengah, Lampor menjadi film yang patut ditonton ceritanya.

Mengambil lokasi di sekitaran daerah Temanggung, Jogja, dan Kendal, film ini diperkuat oleh sejumlah aktor ibu kota, di antaranya seperti Adinia Wirasti dan Dion Wiyoko yang mengambil pemeran utama.

Selain itu, film ini juga didukung aktor-aktor lainnya seperti Nova Eliza, Rendra Bagus Pamungkas, Annisa Hertami, Dian Sidik, Unique Priscilla, Mathias Muchus, Steffi Zamora, Arnold Leonard, Landung Simatupang, hingga Djenar Maesa Ayu.

Tayang perdana pada 31 Oktober di seluruh bioskop tanah air, film ini menceritakan tentang keluarga Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama dua anak mereka, Adam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie) kembali ke kampung Netta di Temanggung.

Kedatangan Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang. Edwin berusaha membela istrinya, tetapi skandal busuk dan kejadian mengerikan muncul menghantui.

Dari kejadian-kejadian yang terus menghampiri mereka, Edwin mulai curiga bahwa ada rahasia besar menyangkut Netta yang tidak pernah diketahuinya. Apalagi ketika nyawa anak-anak mereka pun terancam, menjadi sasaran Lampor.

“Bagi saya dan Dion, film ini jadi pengalaman pertama berakting di genre horor. Pertama baca ceritanya saya langsung antusias untuk bermain. Apalagi ketika pas proses editing selesai, melihat hasilnya saya ngerasa kayaknya ada yang bisa lebih (aktingnya),” kata Adinia Wirasti saat pers conference di Hotel Harris Semarang, Rabu (30/10/2019).

Senada dengan Adinia, Dion Wiyoko juga mengutarakan hal yang sama terkait keterlibatannya bermain di film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. Bahkan dirinya sangat senang dengan lokasi yang dijadikan latar belakang film tersebut.

“Tempatnya sangat luar biasa, apalagi saat syuting di Temanggung. Lokasinya sangat indah pemandangannya, apalagi tempat tersebut ternyata penghasil tembakau dan kopi terbaik. Sangat terkesan saja saat proses syuting satu setengah bulan di lokasi tersebut,” katanya.