blank
Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA bersama Wagub Taj Yassin dan jemaah lain sedang melakukan salat istisqa. Foto: ist

SEMARANG – Ratusan warga Semarang melaksanakan salat Istisqa di halaman Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Jumat (18/10). Meski panas matahari menyengat, para jamaah tetap khusyuk melakukan salat untuk meminta hujan.

Salat dua rakaat meminta hujan, doa, dan dzikir bersama yang dilaksanakan usai salat Jumat itu juga diikuti Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen, Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad, sejumlah ulama, serta KH Zaenuri Al Hafiz selaku imam salat Istisqa.

“Beberapa daerah sudah sangat minim air. Atas kondisi tersebut, saya matur kepada Ketua MUI Jateng, Pak KH Darodji. Kemudian beliau bermusyawarah dengan para takmir masjid untuk bersama-sama memohon kepada Allah melalui salat Istisqa,” kata Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen di sela salat Istisqa.

Selain salat meminta hujan, kata dia, umat muslim juga dianjurkan untuk perbanyak zikir dan doa memohon ampunan atas segala salah dan dosa yang dilakukan. Melalui salat dan doa yang dipanjatkan, diharapkan Allah menurunkan hujan yang menyirami bumi dan memberikan rahmat kepada seluruh umat.

Senada disampaikan Taj Yasin, Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA mengatakan, hingga pertengahan Oktober ini beberapa daerah di Jateng membutuhkan siraman hujan. Menurutnya tidak hanya Jateng yang mengalami kekurangan air, provinsi lain juga mengalami hal serupa. Bahkan tidak sedikit daerah di luar Jateng yang sangat menanti turunnya hujan untuk memadamkan hutan yang terbakar.

blank
Jemaah dengan khusyuk menjalankan salat Istisqauntuk memohon hujan. Foto: Istimewa.

“Apa yang kita lakukan ini adalah bagian dari kita untuk memohon ampun kepada Allah. Masih banyak daerah di Jateng yang membutuhkan air, atau mungkin Semarang juga termasuk yang kekurangan air. Bahkan tidak sedikit daerah di provinsi lain yang lebih membutuhkan hujan. Seperti Sumatera, Kalimantan dan lainnya butuh hujan untuk memadamkam hutan yang terbakar,” katanya.

Menurutnya, tidak turunnya hujan dalam periode cukup lama bisa jadi karena sebagian umat manusia berjalan tidak pada ‘rel’ yang ditetapkan Allah. Karenanya semua diminta untuk selalu berada pada rel-Nya. Kalau kita semua selalu pada rel-Nya, maka Allah akan selalu menurunkan hujan.

“Karena itu, kita diminta perbanyak istifar dan meminta dengan sungguh-sungguh supaya ditirunkan hujan di lingkungan kita dan lingkungan orang-orang yang membutuhkan hujan,” terangnya.

Usai salat Istisqa, Wagub dan Ketua DPP MAJT, serta para jamaah makan nasi bungkus bersama yang telah disediakan panitia MAJT. ”Makan nasi bungkus bareng terasa lebih nikmat,” ujar Prof Dr KH Noor Ahmad.

SUARABARU.ID/Tim-Tony rs