blank
Para siswa, guru dan karyawan SMKN 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jateng, saat menggelar doa bersama untuk kelancaran pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. (Foto: SB/Kusfitria M)

DEMAK – Menjelang pelantikan Presiden Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo – Ma’ruf Amin yang dijadwalkan  20 Oktober 2019, siswa  SMKN 1 Sayung, Kabupaten Demak, Jateng, berkumpul di lapangan sekolah mereka untuk berdoa bersama , Jumat ( 18/9/2019 ) pagi.

Ratusan siswa terlihat khusyuk melantunkan ayat ayat suci dan berdzikir demi lancarnya pelantikan kepala negara Indonesia.

Riyanto (17), siswa kelas XII mengaku keikutsertaannya dalam doa istighosah merupakan salah satu cara bagi generasi muda Indonesia yang mengidamkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Siapa pun presidennya, ketika sudah terpilih dan dilantik harus dihormati. Kami hanya bisa berdoa untuk kelancaran acaranya,” ungkapnya.

Sementara itu, Santoso, Kepala SMKN Sayung menyatakan bahwa doa bersama di lingkungan sekolah yang dipimpinnya tidak boleh dipolitisasi. Doa bersama ini adalah perwujudan cinta damai oleh generasi muda Indonesia. ” Yang diharapkan hanya Indonesia damai,” harapnya.

Selanjutnya ia menambahkan, terkait dengan isu demo menjelang pelantikan presiden, pihaknya menolak keras.

“Kewajiban siswa belajar dan fokus pada pengembangan diri dan sekolahnya. Hal itulah yang lebih utama untuk diketahui dan pahami siswa. Fokus belajar, bukan malah demo,” ujarnya.

Kegiatan demo, sambung Santoso,  bukan ranahnya anak-anak. Ide, gagasan ataupun aspirasi dapat disalurkan melalui kegiatan yang lebih produktif dan kreatif di sekolah, sehingga lebih bermanfaat bagi kemajuan siswa dan sekolah.

[Suarabaru.id/Kusfitria Marstyasih]