blank
Ketua PWI Kudus Saiful Anas dan Perwakilan PT Semen Gresik Suwoko saat melakukan dropping air bersih ke warga Desa Glagahwaru, Undaan, Kudus. foto:Suarabaru.id/

KUDUS – Musim kemarau yang berkepanjangan, membuat sejumlah desa sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kudus hingga kini masih mengalami krisis air. Kondisi tersebut membuat sejumlah awak media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kudus menggelar bakti sosial berupa dropping air bersih warga yang membutuhkan.

Kegiatan dropping air bersih diawali di Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan. Di desa tersebut, warga sudah mengalami kesulitan air bersih sejak tiga bulan yang lalu. Satu mobil tangki air yang didatangkan, langsung diserbu warga.

Dengan menggunakan berbagai wadah, warga cukup antusias menerima bantuan air bersih tersebut. Tak lupa mereka pun memenuhi bak kamar mandi hingga tempat penampungan dengan air bersih yang dikirimkan.

“Di musim kamarau tahun ini, PWI melakukan dropping air bersih ke sejumlah desa, dimulai dari Desa Glagahwaru, Kecamatan Undaan,” kata Ketua PWI Kudus, Saiful Anas, dalam dropping air perdana, Kamis (10/10).

Menurut Anas, PWI Kudus berencana mengalokasikan total 25 tangki air bersih atau setara dengan 125 ribu liter air untuk dikirim ke warga yang membutuhkan. Penyediaan air bersih tersebut merupakan kerjasama antara PWI Kudus, serta didukung PT Semen Gresik Pabrik Rembang serta Pura Group.

Selanjutnya, air bersih nantinya akan didistribusikan secara bertahap ke desa-desa yang membutuhkan. Rencananya pengiriman air bersih tersebut berlangsung hingga beberapa hari  mendatang.

blank
Warga berebut air bersih dalam kegiatan bakti sosial yang digelar PWI di Desa Glagahwaru, Undaan, Kudus. foto:Suarabaru.id

Diharapkan, lanjut Anas, bantuan dropping air tersebut mampu sedikit meringankan beban masyarakat di desa yang kesulitan mendapat air bersih mengingat sumur dan tempat penampungan air sudah mengering.

“Ini juga bagian kepedulian PWI Kudus terhadap warga yang membutuhkan batuan di musim kemarau” tegasnya.

Sementara, Kepala Departemen Komunikasi dan Hukum PT Semen Gresik Gatot Mardiana mengatakan pihaknya cukup mengapresiasi dan mendukung kegiatan bakti sosial yang dilakukan PWI Kudus. Melalui program CSR, PT Semen Gresik tak hanya mengucurkan bantuan air bersih di wilayah Kudus saja.

Menurutnya, sejak Januari hingga Oktober 2019, jajarannya sudah mengucurkan bantuan 675.000 liter air bersih untuk ribuan warga yang ada di puluhan desa belasan kecamatan wilayah Kabupaten Rembang maupun sekitarnya.  Penyerahan bantuan air bersih itu dengan menggandeng berbagai lembaga mulai dari kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lainnya.

“Semen Gresik berkomitmen ingin tumbuh, berkembang dan berkontribusi positif bagi masyarakat, tidak hanya kawasan sekitar perusahaan namun juga daerah lainnya. Kegiatan di Kudus ini merupakan bagian dari wujud komitmen itu,” kata Gatot.

Sementara, perangkat desa Glagahwaru, Wahyu Himawan mengaku berterima kasih atas bakti sosial yang dilakukan PWI Kudus. Menurutnya, bantuan tersebut sangat bermanfaat bagi warga yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih.

“Sumur warga saat ini sudah kering. Sementara, air dari PDAM hanya keluar dua hari sekali dan itu pun pada jam-jam tertentu. Bantuan air bersih ini tentu sangat bermanfaat bagi warga,”tandasnya.

Suarabaru.id/Tm