blank
Teta bangga dengan kostum berbahan bambu di Bamboo Fest HUT ke-60 SMAN 1 Blora. (Foto : SB/Wahono)

BAGI Teta, Bamboo Fest (Festival Bambu) adalah pengalaman baru yang unik, menarik dan menjadi kenangan tersendiri dara palajar kelas 10 IPS 1 di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1, Kota Blora, Jawa Tengah.

Betapa tidak, sejak di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dara penghobi bermusik ini sudah tampil di berbagai event karnival dengan aneka kostum yang cantik, indah dan berbahan khusus.

Namun di Bamboo Fest dalam rangka memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-60 sekolahnya, gadis berzodiak virgo ini harus lebih hati-hati, dan berpenampilan khusus lantaran kostumnya berbahan bambu.

“Iya, sempat agak canggung, tapi bangga banget dengan kostum berbahan mambu ini,” ungkapnya saat dicegat Suarabau.id di alun-alun, Kota Blora, Minggu (6/10/2019).

Teta, panggilan familier gadis bernama lengkap Kayethalea Wiwasadrisa, bangga dengan kostum yang dirancang bersama teman sekelas, apalagi tampil mewakili kelas dan sekolahnya sendiri.

blank
Teta, bersiap diri dalam sebuah event karnival dengan kostum berbahan nonbambu. (Foto : SB/Ist)

Kurangi Plastik

Dihadadapan banyak pejabat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora, kepala sekolah, para guru, komite, alumni SMAN 1 dan ribuan masyarakat dengan kostum berbahan bambu, membuatnya berbangga hati.

“Kali ini aku bener-bener PD dan bangga, iya itu tadi tampil untuk kelas dan sekolah kebanggaanku,” ungkap dara yang pingin kuliah di Fakultas Hubungan Internasional (HI).

Putri pasangan Samgautama Karnajaya-Pipit Windri Aryati ini, mengaku tampil di Bamboo Fest yang digagas dan dihelat kawan-kawannya menjadi kebanggaan tersendiri.

Dari festival bambu itu, Teta mengaku makin peduli pentingnya lingkungan hijau, dan makin faham bahwa penggunaan plastik berlebih akan merusak alam.

“Dimulai dari aku sendiri, ayo bersama-sama mengurangi penggunaan plastik,” pungkas dara cantik putri pejabat eselon II di Pemkab Blora ini.

Suarabaru.id/Wahono