blank
Upacara HUT Ke 74 PMI di Kota Magelang dilaksanakan malam hari di Taman Ahmad Yani, Badaan, Kota Magelang, (Suarabaru.id/dok PMI Kota Magelang)

 

MAGELANG- Upacara peringatan HUT Ke 74 Palang Merah Indonesia (PMI) di Kota Magelang dilaksanakan Selasa malam (17/9)di Taman Ahmad Yani, Badaan.

Kegiatan yang dimulai pukul 19.30 diikuti jajaran pengurus kota dan kecamatan, markas, unit donor darah (UDD), relawan, KSR, TSR, Forpis, Sibat dan PMR.

Ketua PMI Kota Magelang Sumartono selaku inspektur upacara menyerahkan penghargaan kepada tiga orang anggotanya.

Yaitu Suyanto Hamzah yang mengabdi di PMI mulai tahun 1977 sampai sekarang. Berikutnya Saefudin Chanani yang melaksanakan penugasan di gempa Lombok dan Palu. Selanjutnya Sibat PMI Kecamatan Magelang Tengah atas didekasinya.

Sumartono yang membacakan sambutan Ketua PMI Propinsi Jawa Tengah menerangkan, PMI telah menginjak usia 74 tahun, hanya 1 bulan setelah hari Kemerdekaan. Tentunya kita ingin juga mengumandangkan seruan Merdeka. Yakni merdeka dari bencana, pemasalahan kesehatan dan sosial.

Peringatan HUT PMI tahun 2019 masih diliputi suasana prihatin atas berbagai bencana yang  melanda dan mengancam beberapa daerah.

Bahkan telah muncul pernyataan tentang ancaman bencana gempa megatrusht di wilayah indonesia agar masyarakat siap siaga.

‘’Bencana apapun serta dampaknya merupakan tantangan yang harus dihadapi PMI dan masyarakat,’’ tegasnya.

Selain itu, PMI harus terus mengedepankan kegiatan tanggap bencana dan bersama masyarakat melakukan upaya-upaya pengurangan resiko bencana.

Untuk itu PMI harus membangun kemampuan organisasi dan SDM nya, sehingga makin tangguh dan siap menghadapi bencana apapun. Ketangguhan berbasis masyarakat inilah yg harus terus senantiasa diperkuat.

Tema peringatan tahun ini adalah ‘Kita Tangguh Indonesia Maju’. Hal ini dimaksudkan ketangguhan PMI dan seluruh relawannya dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan, akan membuat Indonesia maju.

Karena persyaratan bagi kemajuan dan kejayaan  Indonesia, bangsa indonesia harus tangguh. Karena itu PMI harus terus meningkatkan dan mempererat kerjasama dengan para mitra, pemangku kepentingan, instansi sektoral untuk bersama membangun masyarakat menjadi tangguh.

Dengan cara itu mereka dapat melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengurangan risiko bencana secara mandiri. (suarabaru.id/Doddy Ardjono)