blank
Acara "Jaya Nusa Bersholawat" yang memadukan alunan sholawat dan gending Jawa dari group musik Ki Ageng Panungkul Tosari Wonosobo mendapat sambutan pengunjung. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Lantunan sholawat Nabi Muhammad SAW yang dibawakan Haddad Alwi, penyanyi lagu religi, suskes dikolaborasikan dengan gending Jawa yang mainkan group musik Ki Ageng Panungkul asal Tosari dalam perhelatan “Jaya Nusa Bersholawat”.

Event yang digelar di komplek masjid Al-Umdah Kalisuren Surengede Kertek Wonosobo tersebut berlangsung, Jum’at (13/9) malam, mulai pukul 20.00 WIB. Jama’ah Yasinan Nusantara (Jaya Nusa) larut dalam senandung sholawat dan alunan masik etnik.

Hadir dalam kesempatatan tersebut Direktur Hukum Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Eddy Hartono, Bupati Wonosobo Eko Purnomo SE MM, CEO CV Mekar Abadi H Aryadi dan Ketua Umum Jaya Nusa H Idham Cholid.

Kolaborasi antara lantunan sholawat dengan iringan musik etnik Jawa menjadi tontonan yang cukup menarik. Selama ini sholawat Nabi Muhammad SAW lebih sering diiringi musik rebana. Tak sedikit, jama’ah larut dalam tangis ketika ikut melantunkan sholawat.

Ketua Jama’ah Yasin Nusantara (Jaya Nusa) H Idhma Cholid, Sabu (14/9), mengatakan acara “Jaya Nusa Bersholawat” digelar dalam rangka memeriahkan tahun baru Islam dan 10 Muharram. Sejumlah anak yatim piatu menerima santunan dalam acara tersebut.

“Sejumlah jama’ah yasinan di Wonosobo membajiri acara tersebut. Jama’ah yasinan sudah ada sejak dulu di kampung-kampung. Meski jumlahnya sangat banyak, jarang sekali dikumpulkan bersama seperti dalam acara “Jaya Nusa Bersholawat” malam ini”,” tegasnya.

Cinta Rosul

Haddad Alwi tampak terharu dengan iringan musik etnik Jawa dan sambut jama’ah yang menirukan sholawat yang dinyanyikan. Pihaknya tidak mengira acara yang digelar di kampung akan mendapat sambutan yang luar biasa dari kawula muda.

“Mari tak henti-hentinya terus mencintai Nabi Muhammad SAW dengan senantiasa mensenandungkan sholawat. Hadirkan sosok Rosululloh dalam setiap hati dan sanubari, karena Nabi Muhammad SAW adalah panutan bagi kaum muslimin,” ajaknya.

Selama melantunkan sholawat dan menyanyikan lagu “Cinta Rosul” Hadad Alwi menyisipi petuah-petuah mulia dari apa yang telah dilakukan oleh Rosulullah Nabi Muhammad SAW. Penyanyi religi dengan suara merdu itu juga tak henti-hentinya mengajak bersholawat.

Tak cukup memimpin dan memandu sholawat di atas panggung, beberapa kali Haddad Alwi, pria kelahiran 13 Maret 1966 itu, berpindah-pindah tempat di panggung untuk menyapa pengunjung yang sebagaian besar remaja dan para santri itu.

Acara “Jaya Nusa Bersholawat” diawali dengan pembacaan Surat Yasin. Sepanjang melantunkan sholawat Haddad Alwi mendapat sambutan yang meriah dari para pencinta sholawat Nabi Muhammad SAW.

H Idham Cholid menambahkan Jaya Nusa ingin mengimplementasikan Islam yang ramah bukan Islam yang marah. Karena belakangan ini banyak pihak yang menampilkan Islam dengan cara marah-marah. Islam itu memberi rahmat bagi umat dan alam sekitarnya.

“Islam yang ramah itu pasti membawa berkah, kebaikan, kemaslahatan dan rahmatan lil’alamin. Sebabaliknya Islam yang dipertontonkan dengan kemarahan justru akan banyak membawa masalah bukan maslahah,” serunya.

Islam ahlussunnah wal jama’ah, imbuh Idham, sejak dulu juga selalu menjaga keutuhan NKRI dan Pancasila. Keutuhan NKRI dan Pancasila merupakan mandat ulama seperti KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan dan KH Ahmad Shidiq, sebagai panutan.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka