blank
Wisudawan terbaik Unsiq Siti Nur Azizah Alh S Pd, mendapat The Best of The Best Tahfidz Award dan berhak mendapat hadiah umroh gratis dari Biro Umroh Dream Tour dan Travel Wonosobo pimpinan dr H Dimyati Ahmad SpB. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO-Wisudawati terbaik 1, Siti Nur Azizah Alh S Pd, lulusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Sains Al-Qur’an (Unsiq) Jawa Tengah di Wonosobo mendapat predikat The Best of The Best Tahfidz Award.

Penganugerahan tersebut diberikan di sela-sela “Rapat Senat Terbuka Wisuda Diploma, sarjana dan Pascasarjana Unsiq ke-XXXVII”, di Gedung Sasana Adipura Wonosobo, Kamis (5/9). Sejumlah 385 lulusan Unsiq dari berbagai fakultas diwisuda pada tahap ke-II.

Wisuda tahap I dilakukan, Rabu (4/9), bagi 466 wisudawan dari Program Studi Pendidikan Agama Islam PAI (3-4), Pendidikan Bahasa Arab (45), Pendidikan Fisika (21), Pendidikan Guru MI/SD (54) dan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (32) FITK.

Jumlah keseluruhan lulusan Unsiq yang diwisuda yakni 851. Wisuda terpaksa dilakukan dua tahap karena jumlah wisudawan membludak jika digelar wisuda secara bersamaan Gedung Sasana Adipura Kencana tidak mencukupi untuk menampung wisudawan dan orang tuanya.

Peraih wisudawan terbaik 1 dengan predikat The Best of The Best Tahfidz Award berhak mendapat hadiah umroh gratis dari Biro Umroh Dream Tour dan Travel Wonosobo pimpinan dr H Dimyati Ahmad SpB. Hadiah umroh gratis akan diberikan tiap tahun bagi wisudawan terbaik dan hafidz-hafidzoh.

Wisudawan terbaik hafidz kedua diraih Maulidatul Khasanah Alh SH (Hukum Keluarga), ketiga Fahmi Ulyati S Ag (Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir) dan keempat Sani Rahmawati S Kom (Tehnik Informatika). Wisudawan tahfidz terbaik 2-4 mendapatkan beasiswa dari Bank Jateng Cabang Wonosobo.

Selain 4 wisudawan terbaik tahfidz, 7 lulusan juga dinyatakan wisudawan terbaik non-tahfidz karena berhasil meraih IPK 3,7 ke atas. Sedang 330 wisudawan dari berbagai Program Studi dan Fakultas menyandang predikat lulus cumlaude karena mendapat IPK di atas 3,50.

blank
Sejumlah lulusan D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Unsiq setelah diwisuda mengucapkan sumpah dan janji sebagai perawat dan bidan baru. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Sumpah Perawat

Selain diwisuda, sejumlah 83 perawat dan 12 bidan lulusan Unsiq juga mengucapkan sumpah dan janji. Sumpah dan janji perawat dipimpin Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Wonosobo H Fakhrurrozi S Kep M Keb, sedang ikrar sumpah dan janji bidang dipandu Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Wonosobo Siti Fitroh Hayati SKM MPH.

Seluruh perawat dan bidan program D3 Unsiq mengucapkan sumpah dan janji sebagai perawat dan bidan baru. Dalam sumpah dan janji tersebut, perawat dan bidan dalam menjalankan profesinya senantiasa menjunjung tinggi ilmu yang dimiliki secara profesional sesuai peraturan yang ada.

Usai mengucapkan sumpah dan janji, lulusan D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan Unsiq berhak menyandang profesi perawat dan bidan serta bisa bekerja sesuai bidang dan keahliannya. Dalam menjalankan tugasnya, Perawat dan Bidan bertanggungjawab pada profesi masing-masing.

Setelah beberapa tahun menyelenggarakan program D3 Keperawatan dan D3 Kebidanan, mulai tahun 2019 ini Unsiq telah membuka penerimaan mahasiswa baru Jurusan Keperawatan dan Profesi Ners (S1) Fakultas Ilmu Kesehatan. Program baru tersebut dibuka karena animo calon mahasiswa masuk program SI Keperawatan dan Profesi Ners cukup tinggi.

Dalam wisuda tahap kedua ini, sejumlah 385 lulusan yang diwisuda berasal dari Program Pasca Sarjana (36), Fakultas Komunikasi dan Sosial Politik (11), Syari’ah dan Hukum (57), Ekonomi (78), Bahasa dan Sastra (19), Tehnik dan Ilmu Komputer (99) dan Ilmu Kesehatan (95).

Pejabat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah VI Jawa Tengah Dr Ngadiyono SE M Kom mengatakan visi Unsiq yakni, “Terwujudnya Universitas Transformatif, Humanis dan Qur’ani”, merupakan cita-cita yang sangat bagus dan cukup ideal.

“Melalui visinya, Unsiq mampu memadukan tranformasi ilmu pengetahuan dan tehnologi (IPTEK) modern secara humanis dengan basis ilmu-ilmu Al-Qur’an yang membumi. Jadi mahasiswa bisa kuliah sambil ngaji sekaligus,” sebutnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka