Rukma : Parlemen Modern Harus Lebih Terbuka dan Manfaatkan Teknologi Informasi
Dr Rukma Setyabudi menjadi narasumber dalam acara Prime Topic membahas tema Transformasi Parlemen Modern, Senin (2/9/2019). (hery priyono)

SEMARANG – Di era milenial saat ini, tuntutan untuk menggunakan teknologi informatika yang meliputi segala aspek sangat tinggi, tak terkecuali Parlementer. Dalam hal ini, DPRD Jateng terus berupaya mewujudkan parlemen modern dalam penyerapan aspirasi masyarakat, yang didukung penggunaan teknologi informasi.

“Untuk bertransformasi menjadi parlemen modern, tidak hanya masalah teknologi informasi, tapi juga masalah mental, butuh keikhlasan, dan keberanian mendobrak kenyamanan,” kata Ketua DPRD Jateng Dr Rukma Setyabudi dalam acara Prime Topic mengangkat tema Transformasi Parlemen Modern di Hotel Gets, Senin (2/9/2019).

Dalam dialog tersebut, Rukma mengatakan selama ini parlemen kesannya tertutup dan kurang begitu aspiratif sehingga tidak sensitif terhadap kebutuhan masyarakat. Untuk itu, DPRD Jateng ingin kinerjanya lebih baik lagi dengan menyesuaikan perkembangan zaman.

“Mari, kita berbaiki parlemen. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat, kita terapkan teknologi informasi semaksimal mungkin dalam parlemen. Dari situ, kita harus terbuka, aspiratif, kredibel, dan akuntabel,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Dikatakan, upaya mewujudkan parlemen modern itu mendapat penghargaan dari pemerintah pusat sebagai penggagas parlemen modern.

Dan, pada 2018 DPRD bersama Pemerintah Provinsi Jateng merupakan satu-satunya lembaga atau instansi yang mendapat penghargaan dari KPK dengan predikat pelaporan laporan hasil kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) terbaik pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia 2018.

Ketua KPU Jateng Yulianto Sudrajat mengatakan, parlemen merupakan bagian dari sebuah proses yang dihasilkan oleh pilihan rakyat. Sehingga, produk parlemen itu diharapkan sangat berkontribusi penuh untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

“Transformasi parlemen sendiri merupakan kebutuhan di era saat ini. Tentunya, dibarengi dengan transparansi, bagaimana parlemen harus benar-benar terbuka menyampaikan produknya kepada masyarakat dan juga harus mudah diakses oleh publik,” kata Drajat.

Sementara itu, pengamat politik dari Undip Semarang Yuwanto mengatakan upaya untuk menjadi Parlemen Modern itu merupakan sebuah keharusan.

“Untuk menjalankan ketiga fungsi DPRD (pengawasan, penganggaran, dan legislasi), diperlukan cara-cara yang modern. Parlemen modern juga harus dimulai dalam diri anggota DPRD sendiri. Mereka harus mentransformasikan dirinya dari yang lama ke yang baru agar dapat menjadi mentalitas individu yang akuntabel,” harap Yuwanto. (suarabaru.id)