blank
Warga masyarakat, pamong desa dan personel Polsek, bergotong-royong memberikan bantuan pemadaman pada kebakaran rumah Kakek Wakito.
WONOGIRI – Kebakaran lahan kebun dan rumah milik warga, terjadi di dua lokasi terpisah di Kabupaten Wonogiri. Yakni di wilayah Kecamatan Wonogiri Kota dan di Kecamatan Manyaran. Tidak ada korban jiwa, karena pemiliknya sempat menyelematkan diri. Upaya pemadaman kebakaran kebun segera dilakukan secara gotong royong oleh warga masyarakat, dengan mendapatkan bantuan dari personel kepolisian dan unit pemadam kebakaran (Damkar) dari Kabupaten Wonogiri.

Kebakaran kebun terjadi di belakang rumah Ny Margaretha Dwi Lestari, di Dusun Jetis RT 3/RW 5, Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan dan Kabupaten Wonogiri. Kejadiannya berlangsung Minggu pagi (18/8), bersamaan dengan kesibukan warga yang akan berangkat mengikuti karnaval budaya tujuhbelasan.

Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Saksi Untung Margono (52) dan Thoiron Ababil (16), yang kebetulan akan mencari sarapan, melihat api sudah berkobar membakar kebun di belakang rumah Ny Margaretha. Keduanya segera berupaya memadamkannya dengan mendapatkan bantuan dari warga masyarakat dan personel Polres. Lokasi kebun Ny Margaretha yang terbakar, berada di belakang Mako Polres Wonogiri.

Petugas segera mengontak mobil unit Damkar untuk melakukan pemadaman, agar api tidak berkobar meluas ke wilayah pemukiman penduduk. Pemicu kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Dugaan sementara, ada orang yang secara tidak sengaja membuang puntung rokok sembarang ke rerumputan yang mengering.

Sementara itu, dari Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, dilaporkan terjadi kebakaran rumah milik Kakek Wakito (70) di Dusun Widoro RT 2/RW 12, Desa Karanglor. Kapolres Wonogiri AKBP Uri Nartanti Istiwidayati dan Kapolsek Manyaran Iptu Abu Bakar Sidiq, melalui Kasubag Humas Polres Iptu Suwondo, menyatakan, kejadiannya berlangsung Minggu dinihari (18/8) pukul 02.15.

Kakek Wakito, pada dinihari itu mendadak terbangun setelah mendengar ada suara gemertak. Setelah dilihat, ternyata rumah dapur miliknya terbakar. Segera dia berteriak-teriak minta pertolongan warga sekitarnya. Pamong Desa setempat, Suparno (65), dan Ketua RT Mulyoko (54), menyatakan, kobaran api sulit dipadamkan, karena di lokasi tidak tersedia air dan alat damkar. Amukan jago merah meluas ikut membakar rumah induk Kakek Wakito. Tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran ini, karena Kakek Wakito berkesempatan menyelamatkan diri, meski rumah induk dan bangunan dapur beserta isi harta bendanya ludes. Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan petugas. Diduga, kemungkinannya dari api tungku di dapur, yang tidak sempurna pemadamannya ketika ditinggal tidur oleh pemiliknya.(suarabaru.id/Bambang Pur)