blank
Sejumlah jamaah haji Indonesia asal Wonosobo melakukan upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI di sebuah lobi hotel di Tanah Suci. (Foto :SuaraBaru.id/dok).

WONOSOBO – Rasa patriotisme dan nasionalisme yang tertanam di seluruh jiwa rakyat Indonesia tak terbatas ruang dan waktu. Tak terkecuali bagi jamaah haji Indonesia asal Wonosobo yang tengah mengikuti ibadah rukun Islam kelima di tanah suci.

Pada saat detik-detik proklamasi, jamaah haji Indonesia yang tergabung dalam SOC 35 asal Wonosobo, Sabtu (17/8), menggelar upacara HUT ke-74 Kemerdekaan RI di sebuah lobi hotel di Mekah. Meski upacara dihelat sederhana namun berjalan khikmat.

Seluruh petugas upacara merupakan jamaah haji yang berasal dari daerah Wonosobo. Meski tanpa latihan, para jamaah haji yang menjadi petugas upacara bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Mereka mengaku senang bisa mengikuti upacara bendera di tanah suci.

Ketua TPHD Letkol Czi H Fauzan Fadli SE yang juga Dandim 0707/Wonosobo dan bertindak sebagai inspektur upacara, Minggu (18-8), mengatakan kemerdekaan Bangsa Indonesia merupakan nikmat Allah SWT yang diperoleh dengan pengorbanan yang luar biasa.

“Para pahlawan dan pejuang yang ikut merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI saat ini tidak bisa ikut menikmati kemerdekaan karena telah gugur di medan perang. Sebagai generasi penerus wajib hukumnya mengenang jasa-jasa para pahlawan,” ungkapnya.

Lebih Terkesan

Menjadi tanggung jawab bersama, imbuhnya, sebagai pewaris Kemerdekaan RI untuk mempertahankan, menjaga dan mengisi kemerdekaan yang telah diperoleh dengan penuh pengorbanan menjadi negara yang baldatun toyibatun warrobun ghofur.

Menurut H Fauzan Fadli, salah satu upaya yang bisa dilakukan anak bangsa dalam mengisi dan mempertahankan kemerdekaan ini adalah dengan cara bekerja sebaik mungkin. Dalam bekerja semua harus didasari dengan iman dan taqwa agar bisa membawa keberkahan hidup.

“Saat ini, sebagian Warga Negara Indonesia (WNI) tengah melaksanakan ibadah haji di tanah suci. Maka nilai-nilai yang terkadung di dalamnya sama–sama aplikasikan dalam kehidupan sehari–hari. Tidak jadi halangan untuk menggelar upacara di sini,” katanya.

Kerja keras dan cinta NKRI, katanya, adalah bukti bagi patriotisme dan nasionalisme sebagai WNI yang baik. Jika itu terlaksana maka bangsa Indonesia memiliki sumber daya yang unggul dan negara akan maju sejajar dengan bangsa lain.

Salah satu peserta upacara yang tergabung dalam SOC 35, Eko Pramono menyampaikan sangat senang dan tidak menyangka di saat melaksanakan ibadah haji ternyata bisa mengikuti
upacara detik–detik proklamasi walaupun dengan segala keterbatasan.

“Dengan segala keterbatasan justru membawa suasana yang beda, lebih hikmat, lebih terasa di sanubari. Sebagai WNI harus bangga dengan bangsa Indonesia. Rasa nasionalisme terhadap NKRI semakin bertambah,” katanya sembari menyeka air mata.

Eko Pramono merasa salut dan bangga terhadap Dandim 0707/Wonosobo, Letkol Czi H Fauzan Fadli SE, di saat melaksanakan ibadah di tanah suci ternyata mengajak semua rombongan untuk bersama–sama melaksanakan upacara detik–detik Proklamasi 17 Agustus 1945.

“Jamaah haji dari Wonosobo terdiri dari berbagai profesi. Ada ASN, TNI-Polri, pedagang, wiraswasta dan petani. Sebagian besar jarang mengikuti upacara Kemerdekaan RI di Tanah Air, sehingga sangat terkesan bisa ikut merayakan di Tanah Suci,” sebutnya.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka