blank
Kepala Rutan Kudus Budi Prajitno (kiri) saat bertemu dengan Kepala Kanwil Kemenkumham Jateng, Dewa Putu Gede. Foto:dok

KUDUS – Kematian nampaknya tak melihat tempat dan waktu. Seperti yang dialami Kepala Rutan IIB Kudus, Budi Prajitno meninggal tiba-tiba akibat serangan jantung mendadak sesaat setelah ikut senam kolosal warga binaan yang digelar guna memecahkan rekor MURI.

Senam kolosal sendiri merupakan kegiatan Kementerian Hukum dan Ham dimana seluruh warga binaan di Rutan maupun Lapas se Indonesia secara serentak melaksanakan senam massal. Senam tersebut rencananya akan dicatat dalam rekor MURI.

Informasi yang dihimpun, saat acara menari kolosal digelar, almarhum masih terlihat dalam keadaan bugar. Hanya saja, kata beberapa orang saksi, wajah almarhum sudah terlihat pucat.

Saat itualmarhum mampu menyelesaikan gerakan tari kolosal kurang lebih sekitar setengah jam. Saat selesai, almarhum sempat bercanda dengan beberapa jajarannya. Namun, tanpa diduga, almarhum terlihat terhuyung dan memegang pintu sel dan sepersekian detik ambruk tersungkur.

Para petugas dan beberapa warga binaan melihat kejadian tersebut bergegas menolong. Sang kepala pun dengan cepat langsung dibawa ke luar gedung dan dinaikkan ke mobil untuk segera dibawa menuju Rumah Sakit Mardirahayu.

Kepala Subsi Pelayanan Tahanan Rutan Kudus Eko Budihartanto, ketika dikonfirmasi WhatsApp mengatakan jika yang bersangkutan telah meninggal dunia setelah sebelumnya dibawa ke rumah sakit untuk diberi pertolongan.  “Info Bapak (Kepala Rutan, red) meninggal dunia karena jantung,” katanya.

Pihak Rumah Sakit Mardirahayu melalui humasnya, Dewi membenarkan jika Kepala Rutan Kudus Budi Prajitno telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan. Pihaknya telah berupaya sekuat mungkin untuk menolong.

Menurutnya, almarhum tiba di rumah sakit pukul 09.15 WIB. Setelah mendapat pertolongan, tepatnya pukul 10.30 WIB, sang kepala dinyatakan meninggal dunia. “Kami telah berupaya untuk menyelamatkan. Namun, kondisinya sudah tidak tertolong lagi,”tandasnya.

Menurut rencana, jenazah almarhum akan dibawa ke Trenggalek untuk dimakamkan. Sebelumnya, jenazah akan disemayamkan dulu di rumah dinas, baru kemudian dipulangkan ke rumah duka.

“Sebelumnya jenazah beliau dibawa ke rumah dinas. Setelah itu langsung ke Trenggalek,” lanjutnya.

Suarabaru.id/Tm