blank
salah satu adegan dalam film tersebut.

WONOGIRI-Film berjudul Pikulan Lan Tali mendapatkan juara 3 pada event Festival Film Edukasi (FVE) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019.

Eko Siswanto sebagai produser film ‘Pikulan lan Tali’ yang juga sebagai Kepala SD Negeri 1 Temboro Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, mengabarkan hal tersebut, Kamis (15/8) malam.

‘’Hasil kejuaraan tersebut diumumkan pada hari Senin tanggal 12 Agustus 2019 melalui website https://fve.kemdikbud.go.id/,’’ ungkapnya bangga.

Film  bertema penguatan pendidikan karakter dengan mengangkat kearifan lokal ini bercerita tentang bagaimana nilai-nilai seni budaya dan karakter lokal yang selama ini sudah sangat tergerus perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat.

‘’Alurnya, sengaja kita tampilkan tentang perselisihan antara kelompok anak yang suka dengan kesenian reog dan kelompok anak yang suka dengan gawai. Namun akhirnya mereka bersatu dan bekerjasama untuk membuat suatu karya yang lebih baik. Pikulan Lan Tali mengambil  filosofi Jawa, khususnya Ponorogo,’’ terangnya.

Pikulan lan Tali merupakan filosofi tentang sifat manusia yang kadangkala harus bersifat kaku tetapi kuat seperti pikulan. Tetapi adakalanya juga harus bersifat elastis seperti tali sehingga mampu mengikat, menyatukan dan memberikan manfaat kepada orang lain. “Yen lemes kena kanggo tali yen kaku kena kanggo pikulan.”

Film ini digarap oleh sutradara, penulis skenario, sekaligus kameramen dan editor Fajar Prihattanto, guru Seni Budaya SMP Negeri 1 Baturetno. Fajar memang sudah banyak menghasilkan karya film, dan beberapa di antaranya sudah berhasil menembus event-event tingkat nasional.

Tahun lalu film berjudul Ples (Pahlawan Hemat Energi Semesta) menjadi juara 1 pada ajang festival film tingkat nasional Epsilon. ‘’Untuk film Pikulan lan  Tali ini memang menjadi tantangan tersendiri dalam hal proses pembuatannya. Tema yang kuat tentang pentingnya pendidikan karakter tetapi juga memiliki pesan agar generasi muda sebaiknya juga mengikuti perkembangan zaman dan teknologi,’’ tandas Eko.

Kedua tema tersebut, lanjutnya, diramu dengan baik sehingga menghasilkan satu kemasan film yang menarik untuk dinikmati. “Alhamdulillah, dengan peralatan seadanya, yaitu bermodalkan 1 kamera DSLR Canon 600D didukung oleh pemain-pemain dan anak-anak yang penuh semangat film ini dapat selesai dengan hasil yang memuaskan,” kata Fajar.

“Hasil yang membanggakan. Sudah tiga kali ini saya dan mas Fajar berkolaborasi untuk membuat film edukasi pada ajang yang sama dan alhamdulillah tahun ini dapat meraih juara 3 untuk kategori umum dan insya Allah bulan November nanti kita akan diundang untuk penyerahan hadiah di ajang anugerah Ki Hajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2019. Tahun 2017 dan 2018 kami baru bisa menembus finalis 10 besar,” Ungkap Eko Siswanto.

Film Pikulan Lan Tali ini digarap selama 3 bulan dari mempersiapkan skenario, mematangkan skenario, pengambilan gambar sampai dengan editing. Film ini didukung oleh seorang aktor yang sudah lama berkecimpung di dunia teater, Juned Eko Wahyudi dari Batuwarno. Paundra Kantata Samudera siswa SDN 3 Tegiri Batuwarno Obama siswa SD Negeri 1 Batuwarno,  Satria Aditama SD Negeri 6 Wonogiri, Ikhwan Yuan Khasana, Rhohandika Erdi Efriano, Dinar Muftio Ghani ketiganya adalah siswa SD Negeri 1 Temboro. Pembuatan film mengambil latar SD negeri 1 Temboro dan sekitarnya.

“Besar harapan kami untuk tahun berikutnya dapat memproduksi karya lagi dan bisa menembus beberapa ajang festival film pendek baik tingkat lokal maupun nasional. Tentunya dengan mengevaluasi kekurangan-kekurangan dan hambatan pada pembuatan film-film sebelumnya.” Demikian harapan yang disampaikan oleh Eko Siswanto.

(Suarabaru.id/edi)