blank
Sepeda motor beserta isi rumah dan tempat usaha milik Sujarwo di Kemit, Desa Grenggeng, Karanganyar, Kebumen, Kamis (8/8) siang ludes terbakar.(Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN – Gara-gara selang tabung elpiji bocor, menyebabkan rumah dan tempat usaha milik Sujarwo (53), warga Dukuh Kemit RT 05 RW 01, Desa Grenggeng, Kecamatan Karanganyar, Kebumen, Kamis (8/8) siang ludes terbakar.

Api diduga berasal dari dapur rumah warga yang juga memiliki usaha toko kelontong serta bengkel tersebut. Selanjutnya si jago merah membesar dan membakar seisi rumah, termasuk menghanguskan sebuah sepeda motor. Petugas pemadam Kebakaran Satpol PP Kebumen Mako Gombong dan Pos Petanahan dibantu aparat keamanan dikerahkan untuk melokalisasi api. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir mencapai Rp 150 juta.

Menurut pengakuan Ny Ponirah, istri Sujarwo, siang itu sekitar pukul 12.15 sedang  sendirian memasak di dapur memakai kompor gas. Tiba-tiba wanita itu melihat  kebocoran pada selang gas elpiji. Api langsung menyambar benda-benda yang ada di  sekitar kompor. Mulai alat dapur serta  cat minyak, tiner, karbit, dan spare part sepeda motor. Ada pula  sekitar 50 tabung gas elpiji. Barang-barang itu mudah terbakar dan terjilat lapi.

Wajib Miliki APAR

Dalam waktu singkat api semakin membara. Ny Ponirah selanjutnya lari dan meminta tolong tetangga. Warga pun segera melapor ke pos pemadam kebakaran terdekat di Gombong. Petugas langsung meluncur  ke tempat kejadian di timur Kota Gombong memadamkan api  dan  mengevakuasi barang di dalam rumah.  Petugas pemadam kebakaran bahu membahu bersama warga didukung aparat Polisi dan TNI serta sukarelawan PMI Kebumen. Si jago merah berhasil dipadamkan sekitar pukul 13.15.

Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Kebumen R Agung Pambudi SIP MSi  mengimbau kepada ibu pengguna gas elpiji selalu memastikan selang dan regulator dalam kondisi baik serta tidak bocor. Bila tercium bau gas segera matikan api. Bila di dalam dapur tercium bau gas, jangan nyalakan listrik atau api apa pun. Segera buka pintu dan  jendela serta copot regulator.

“Kepada para pengecer gas elpiji, penyalur dan pengusaha toko atau bahan bakar minyak mini wajib memiliki alat pemadam kebakaran ringan atau APAR sehingga bila sewaktu-waktu terjadi kebakaran bisa segera dipakai,”tandas Agung.

Dia mengingatkan,  saat ini puncak kemarau panjang sehingga rawan kebakaran. Apalagi dalam sepekan di Kebumen sudah terjadi dua kali kebakaran.  Padahal wilayah Kebumen cukup luas. Bila terjadi kebakaran kadang mobil pemadam agak jauh dalam mengambil air baku untuk memadamkan api sehingga kadang mobil terlambat. Kerja sama yang baik dari warga sangat diharapkan guna mencegah kebakaran.

Suarabaru.id/Komper Wardopo