blank

Wabup Magelang, Edi Cahyana,menyerahkan uang pembinaan yang jumlah keseluruhannya Rp 8,6 juta. (Foto:SB/Tuhu)

 

BOROBUDUR – Luluk Yuliana Lutfikasari dan Amirotuzzaidah,  dua siswi Madrasah Ibtidaiyah Al Jihad 1 Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, berhasil menjadi  Juara II dan III turnamen pencak silat internasional di Bali 2019.

Event bergengsi itu bertajuk Bali International Championship I, di Bali pada 24-28 Juli 2019.

Dua atlet cilik yang membanggakan itu, Rabu (31/7) diundang oleh Pemkab Magelang. Mereka didampingi kepala sekolah serta pelatih serta ratusan warga untuk menemui Wabup Magelang Edi Cahyana SE.

“Meski dibanding sekolah lain mengalami keterbatasan, tetapi sekolah kami telah berhasil membuktikan mampu meraih prestasi tingkat internasional melalui dua murid yang membanggakan kami,” kata Muh Hidayat Rofik, kepala MI Al Jihad I Kebonrejo.

Dalam ajang “Bali Internasional Championship I” Luluk Yuliana Lutfikasari berhasil meraih medali perak (juara ll) setelah kandas melawan atlit dari Singapura. Sedangkan, Amirotuzzaidah berhasil meraih medali perunggu (juara lll) setelah dikalahkan oleh rekan senegaranya dari Surabaya.

Luluk, mengaku, sangat senang meraih juara ll . Untuk itu telah berlatih secara intensif selama satu minggu menjelang pertandingan.

Amirotuzzaidah, mengatakan, akan berlatih lebih giat lagi untuk mempersiapkan pertandingan berikutnya di Singapore Open tahun 2020.

Wabup Magelang, Edi Cahyana SE, mengaku sangat bangga atas prestasi yang telah ditorehkan oleh kedua atlit pencak silat asal Kabupaten Magelang ini.  Hendaknya hal ini menjadi inspirasi sekolah  lain.

“Sekolah yang memiliki latar belakang fasilitas yang lebih lengkap sepatutnya malu jika tidak bisa berprestasi,” katanya.

Pada kesempatan itu Wabup Edi menyerahkan hadiah kepada kedua atlit berprestasi dan pelatihnya tersebut berupa uang pembinaan dengan total Rp 8,6 juta. (Suarabaru.id/Tuhu Prihantoro)