blank
Ribuan Hafidzah di Masjid Agung Jawa Tengah

SEMARANG – Ribuan hafidzah (penghafal Al Quran)  dari  berbagai daerah di Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, bahkan dari Malaysia datang ke Masjid Agung Jawa Tengah ( MAJT ) untuk bersama-sama untuk melaksanakan Khataman Alquran dan silaturahim dengan para Hafidzah lainnya.

Wakil Ketua Dewan Pelaksana Masjid Agung Jawa Tengah, KH. Hanief Ismail, Lc. Dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Jamiyyah Mudarosatil Quran Lil Hafidzah (JMQH) Kabupaten Pati yang telah memilih MAJT sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Khataman ini. Hanief Ismail juga menitipkan doa kepada para Hafidzah yang hadir agar MAJT diberikan kemudahan dalam pembelian tanah yang nantinya akan digunakan sebagai Mahad Tahfid Al Quran.

Doa lainnya yang dititipkan kepada para hafidzah adalah agar Allah memberikan Hidayah dan kemudahan mendapatkan rezeki bagi mereka yang saat ini melakukan kegiatan yang menjurus maksiat di sekitar Lingkungan MAJT. Beliau menjelaskan bahwa saat ini MAJT sedang diuji dengan maraknya kegiatan usaha karaoke di sekitar MAJT. Hanief Ismail yang juga merupakan ketua Syuriah NU kota Semarang sangat prihatin dengan adanya keberadaan karaoke yang sangat meresahkan warga sekitar.

Masuk MURI

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Museum Rekor Indonesia (MURI)  kepada Panitia yang telah mengumpulkan sebanyak 5.439 hafidzah dengan Rekor MURI “Cerdas Ayat Hafizhat Quran Terbanyak”, kategori pembacaan Alquran oleh hafidzah terbanyak.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan Khataman Al Quran yang dilakukan oleh ribuan hafidzah se-Jawa. Bahkan kegiatan yang diprakarsai para Hafidzah ini memecahkan rekor MURI. Wakil Gubernur juga mengingatkan Kegiatan yang dihadiri dan diikuti Hafidzah dari berbagai daerah 38 kabupaten dan kota di Pulau Jawa ini, bahkan beberapa dari Malaysia, selain menjadi ajang silaturahim juga digunakan untuk menjadi syiar dakwah kepada masyarakat membaca Alquran dengan tartil. Karena Alquran bukan cuma untuk dibaca dan dilombakan, tetapi juga harus dapat memahami artinya,” terangnya.

“Pemprov terus mendorong kegiatan seperti ini. Kegiatan ini diharapkan terus berlangsung atau tidak hanya ceremonial, karena Alquran bukan cuma untuk dibaca dan dilombakan, tetapi juga harus dapat memahami artinya dan mengembangkan apa yang diajarkan Nabi, yaitu Islam yang rahmatan lil alamin,” terangnya.

Dalam kesempatan itu, Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu menyampaikan dukungannya atas segala bentuk kegiatan yang bertujuan untuk kebaikan bersama. Ia meminta semua harus berlomba-lomba dalam kebaikan, termasuk membaca Alquran bersama-sama dan memberikan perhatian kepada para penghafal Alquran.

“Sejak Desember 2018, kami sudah memberikan hadiah Rp1 juta kepada para penghafal Alquran. Ini adalah salah satu bentuk perhatian kita kepada mereka. Maka para ibu nyai yang hadir mewakili daerah masing-masing, saya minta untuk menyampaikan kepada para santrinya, termasuk mengenai ketentuan-ketentuannya,” jelasnya.

Ketua Jami’ yyah Mudarasatil Quran Lil Hafizhat (JMQH) Kabupaten Pati Maftuhah Minan mengatakan, penyelenggaraan khataman Alquran oleh hafidzah se-Jawa ini digagas oleh JMQH Pati. Melalui kegiatan yang mampu memecahkan rekor MURI ini, para hafidzah diharapkan bisa bangkit, bergairah, dan berkiprah di bidang keagamaan.

“Selama ini mereka seolah terkungkung dengan kegiatan rutinitas sehari-hari. Maka melalui kegiatan ini para perempuan penghafal Alquran akan bertambah wawasan, pengalaman, dan ilmu yang bermanfaat, serta semakin semangat membaca Alquran. Kalau mereka membaca sendirian biasanya malas, sehingga dengan berkumpul seperti ini akan bersemangat,” bebernya. (suarabaru.id/sl)