blank
Bupati Grobogan Sri Sumarni saat melantik para pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan. Foto: Hana Eswe/ist.

GROBOGAN – Sebanyak 83 pejabat administrator dan pengawas eselon III dan IV di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan dilantik Bupati Sri Sumarni, Selasa (23/7). Pelantikan ini dilaksanakan sehubungan dengan kekosongan jabatan, bahkan pada posisi-posisi yang strategis sehingga perlu diadakan pengisian.

Pelantikan ini diselenggarakan di Pendopo Kabupaten Grobogan. Hadir dalam pelantikan tersebut sejumlah tamu undangan diantaranya ketua komisi A DPRD Kabupaten Grobogan, Sekda Grobogan Moh Soemarsono beserta staf ahli bupati, para asisten dan kepala bagian, para kepala perangkat daerah, serta para rohaniwan dan saksi.

Dalam sambutannya, Sri Sumarni menjelaskan, tujuan dari pengisian jabatan yang kosong ini agar tidak mengganggu kelancaran pelaksanaan tugas. Di samping itu, pengisian kekosongan ini sudah wajar adanya bila berdampak pada penataan jabatan yang lain.

“Selanjutnya juga mengingat adanya pejabat-pejabat yang dipandang perlu mendapat sentuhan penyegaran lewat rotasi jabatan, maka pada hari ini saya adakan pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan administrator dan pengawas (eselon III dan IV) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Grobogan. Hal ini tidak ada tujuan lain, kecuali hanya untuk meningkatkan kinerja organisasi serta menambah wawasan dan pengalaman bagi PNS yang bersangkutan,” jelas Sri Sumarni.

Di sela-sela sambutannya tersebut, Bupati mengucapkan selamat kepada para pejabat yang dilantik itu. Bahkan, Sri Sumarni mengingatkan agar para pejabat memandang tugas tersebut sebagai amanah yang harus dilaksankan secara jujur, disiplin, dan penuh tanggung jawab.

“Penataan jabatan pada hari ini banyak meliputi posisi yang sangat strategis, seperti kabag, camat, kepala puskesmas, dimana jenis tugasnya tidak sekadar administrasi belaka, tetapi membutuhkan langkah-langkah dan terobosan yang riil dan cepat karena menyangkut pelayanan mendasar bagi masyarakat luas,” ujar Sri Sumarni.

Pihaknya juga meminta kepada para pejabat agar dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan amanay yang tercantum dalam Peraturan Presiden nomor 20 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Menurutnya, dari SAKIP ini, paradigma kinerja pememrintahan diubah, bukan lagi sekadar melaksanakan program kegiatan yang dianggarakan, tetapi melalui cara yang paling efektif dan efisien untuk mencapai sasaran itu.

“SAKIP juga memastikan bahwa anggaran hanya digunakan untuk membiayai program atau kegiatan prioritas yang mendukung pencapaian tujuan pembangunan. Di samping itu, SAKIP juga memastikan penghematan anggaran melalui dihapusnya kegiatan yang tidak penting, yang tidak mendukung kinerja instansi pemerintah. Maka perlu dicermati, tugas pokok dan fungsi, rencana strategis serta peta permasalahan dan potensi dari tugas masing-masing. Tingkatkan pelayanan kepada masyarakat, baik langsung maupun tidak langsung, kebutuhan dasar maupun penunjang dengan tanpa mengabaikan akuntabilitas adminsitrasi keuangannya,” pesan Sri Sumarni.

Jangan Banyak Intuisi dan Wacana

 Bupati juga meminta kepada para pejabat yang baru saja dilantik ini agar mencapai tugas pokok dan rencana strategis lewat program-program dan kegiatan yang strategis, urgent, dan bermanfaat langsung pada masyarakat, tetapi dengan biaya dan sumberdaya yang seefisien mungkin.

Tidak hanya kepada para pejabat yang baru saja dilantik, kepada seluruh kepala OPD yang hadir juga diberikan arahan agar meningkatkan lagi penyediaan data dan informasi yang lengkap dan akurat. Hal tersebut diharapkan bisa menjadi bahan analisis kebijakan.

blank
Sri Sumarni meminta kepada seluruh pejabat agar melakukan kinerja tugasnya tidak hanya mengandalkan intuisi dan wacara saja, tetapi harus dapat memahami kondisi riil saat ambil keputusan. Foto: Hana Eswe/ist.

“Jangan banyak mengandalkan intuisi dan wacana tetapi pahami kondisi riil, ambil keputusan yang tepat, wujudkan tindakan nyata dan berikan keterladanan. Tingkatkan kinerja dan dispilin, tingkatkan efektivitas dan efisiensi sumberdaya organisasi, hindari prakrek KKN, pungli dan gratifikasi dalam setiap jenis pekerjaan,” harap Sri Sumarni.

Dari 83 pejabat yang dilantik, tampak Joko Supriyanto yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Ngaringan berpindah menjadi Kabag Administrasi Pimpinan Setda. Sementara jabatan Camat Ngaringan dipegang Widodo Joko Nugroho yang sebelumnya menjabat sebagai Kabag Administrasi Pimpinan Setda.

Selain itu, Taufik Tribintoro yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Teknik Sarana dan Prasarana pada Dishub berpindah jabatan menjadi Sekretaris Satpol PP Grobogan. Imam Sudigdo yang sebelumnya menjabat sebagai Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian menjabat sebagai Sekretaris Dinas di instansi yang sama. Edy Suwignyo yang sebelumnya menjabat sebagai Kasi RSTSKPO Dinsos berpindah menjadi Kasi Pembinaan Nonformal Dinas Pendidikan.

suarabaru.id/Hana Eswe.