blank

Gunarto melayani pembeli sepatu di lapaknya Pasar Darurat Muntilan. (Foo: SB/Tuhu)

 

 

MUNTILAN – Penataan pedagang Pasar Muntilan yang baru, di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menunggu berakhirnya masa pemeliharaan gedung akhir Juli 2019 dari rekanan Juli 2019.

“Walau persiapan untuk itu telah kami lakukan sejak April silam,” kata

Drs Asfuri Muhsis MSi, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Magelang.

Menurut dia, penataan sebenarnya akan dilaksanakan sebelum Ramadan lalu, tetapi pihak pedagang yang minta ditunda dengan alasan masih repot akibat ramainya pembeli saat itu. Setelah Lebaran pedagang masih minta ditunda sampai libur sekolah usai.

Diketahui, pembangunan Pasar Muntilan dibangun dengan biaya APBD 2017-2018 Rp 93 miliar. Selama dua tahun anggaran, para pedagang lama ditempat di pasar darurat.

Tetapi sampai bulan ke tujuh tahun ini, para pedagang lawas masih di relokasi. Mereka belum tahu harga tebus kios, los dan lesehan serta waktunya penempatan di pasar yang baru.

LSM Formas mengajukan permohonan Bupati Zaenal Arifin SIP untuk audensi tentang Pasar Muntilan. “Kami siap mengawal penempatan pedagang dengan mendirikan posko di seputar pasar,” kata Ichsani Arif, Sekjen Formas, Kamis (18/7).

Asfuri mengemukakan, harga sewa kios, los maupun lesehan menunggu SK Bupati. Sebelum itu bupati melakukan telaah besaran harga sewa kios, los, maupun lesehan di Pasar Muntilan.

“Kajian besaran harga kios, los, dan lesehan di Pasar Muntilan sudah mencapai 90 persen. Tinggal menunggu persetujuan Pak Bupati,” katanya. (Suarabaru.id/Tuhu Prihantoro)