blank
Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz melantik dan menyerahkan SK kepada 115 kepala desa di Pendapa Rumah Dinas Bupati, Kamis,18/7.(Foto:Suarabaru.id/Ist)

KEBUMEN  –  Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz meminta kepada 115 kepala desa (kades) yang baru dilantik untuk terus mengikuti perkembangan zaman dan melek teknologi. Sebab dewasa ini teknologi sangat  menunjang kecepatan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Hal itu diungkapkan Bupati dalam amanat usai melantik 115 kades hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak  25 Juni lalu, di Pendapa Rumah Dinas Bupati Kebumen, Jalan Mayjen Sutoyo, Kamis (18/7). Ada 346 calon kades terpilih pada pilkades serentak tersebut dan dilantik bertahap. Pelantikan dihadiri Dandim 0709 Kebumen Letkol Inf Zamril Philiang, Kapolres AKBP Robertho Pardede, Kajari Erry Pudyanto Marwantono SH MH, dan Sekda H Ahmad Ujang Sugiono SH.

Lebih lanjut Bupati mengingatkan kepada para kades untuk memanfaatkan berbagai media. Sebab media efektif untuk promosi. Bahkan bisa menjadi sumber pendapatan .”Kita bisa belajar dari tayangan sinetron berseri televisi Polapike. Warga desa dari wilayah pegunungan Kebumen utara yang mendadak bisa menjadi terkenal dan menghasilkan income berkat teknologi dan kreativitasnya. Saya kira di tingkat desa kita bisa memanfaatkan teknologi sebagai sumber kemakmuran desa,”tandas bupati.

Sebelumnya, Bupati yang akrab disapa Gus Yazid itu menyampaikan ucapan selamat kepada para kades yang dilantik. Dia berharap agar para kades baru mampu menjalankan amanat, tugas dan fungsi serta kewajibannya dengan baik. Utamanya dalam melayani warganya, membangun desa dan menyejahterakan rakyat.

“Para kades yang hari ini saya lantik adalah hasil pilkades serentak yang berlangsung secara bersih, jujur, bermartabat tanpa wuwuran sehingga saya yakin bisa menjadi kepala desa yang amanah dan benar-benar antikorupsi.”tandas bupati.

Pelayanan Semakin Baik

Bupati juga mengingatkan para kades untuk berkomitmen menyenggarakan pemerintahan, pembangunan dan memberikan pelayanan yang semakin baik. Kuncinya adalah dengan memfungsikan secara optimal organisasi pemerintahan desa dan lembaga yang ada di dalamnya. Selain itu dengan menggerakkan  potensi dan partisipasi masyarakat. Hal itu menjadi tantangan yang harus dijawab oleh para kades.

Menurut Gus Yazid, kades harus memahami dan mengimplementasikan aturan-aturan yang mendasari pelaksanaan tugasnya. Untuk itu para kades hendaknya  terus belajar. Dalam kerangka membangun desa atau desa membangun, para kades diminta untuk bisa memetakan betul potensi desanya. Apa yang bisa membuat warganya sejahtera , kenali betul potensi yang bisa menghasilkan tambahan pendapatan warganya.

Dengan begitu, lanjut bupati, harus diketahui apa yang membuat warganya sejahtera. Kenali betul potensi yang bisa menghasilkan tambahan pendapatan warganya. Misalnya, ada potensi budi daya ternak. Ternak yang dipilih juga harus jelas, kambing, sapi atau ikan. Termasuk hitung-hitungan bisnisnya.

Terkait rumah tangga miskin (RTM), bupati menyarankan para kades perlu tahu betul datanya. Siapa saja, di mana dan lainnya. Mana yang masih produktif dan mana yang sudah tidak produktif. Mana yang mau bekerja keras dan mana yang malas.”Kades harus memprioritaskan RTM yang produktif  untuk dibantu dengan kegiatan yang produktif agar mereka bisa memiliki pendapatan yang terus menerus dan segera keluar dari status RTM.”

Secara khusus bupati juga berpesan kepada para kades baru.  Pertama, mempersatukan kembali warga yang mungkin sempat renggang tali silaturahmi karena pelaksanaan pilkades. Lakukan komunikasi yang harmonis  sehingga masyarakat secara sadar aktif berkiprah membangun desa.

Kedua, hubungan kemitraan perlu terus dipupuk guna menciptakan situasi yang kondusif. Utamanya hubungan dengan lembaga-lembaga desa, stakeholder maupun elemen masyarakat lainnya. Dengan begitu tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat berjalan baik.

Ketiga, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan tidak lepas dari fungsi pengelolaan APBD, termasuk di dalamnya pengelolaan APBDes. Karena itu APBDes harus dikelola secara akurat, akuntabel, transparan serta tepat waktu. Bupati tidak ingin ada kepala desa yang terjerat  kasus hukum.

Keempat, para kades yang baru diminta agar fokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mengurangi kemiskinan penduduk yang masih tinggi.  Kelima, bupati meminta kepada para kades perlu terus melek perkembangan zaman dan melek teknologi.

Suarabaru.id/Komper Wardopo