blank
SMM, Suporter fanatik Persiku Kudus saat melakukan atraksi dukungan ke tim kebanggaannya. foto: Suarabaru.id

KUDUS – Persiku Kudus sukses meraih poin sempurna pada laga perdana Kompetisi Liga 3 Jawa Tengah kala menjamu BR USM Semarang di Stadion Wergu, Kudus, Rabu (17/7).  Kemenangan tersebut diraih melalui gol tunggal Danu Syahputra di menit 36.

Didukung sekitar 4 ribu suporter setianya, tim berjuluk Macan Muria berusaha tampil trengginas sejak menit awal. Dengan mengandalkan duet Afrizal dan Fajar Setyoko, tekanan demi tekanan terus dilancarkan ke arah gawang BR USM yang dijaga Nanang Eko Prasetyo.

Namun, ketatnya pertahanan BR USM membuat sejumlah peluang gagal dikonversi menjadi gol. Selain itu, kurang tenangnya pemain saat di kotak penalti lawan, membuat beberapa peluang emas terbuang percuma.

Gol Persiku baru tercipta di menit 36. Berawal dari pelanggaran di sisi kanan pertahanan BR USM, tendangan bebas dieksekusi Danu dengan cantik hingga sukses merobek jala gawang BR USM.

Memimpin satu gol, membuat Persiku kian bernafsu menambah keunggulan. Strategi offensif dilakukan dengan mendorong Fauzi yang semula menjadi midfield menjadi target man. Strategi tersebut berjalan baik dengan terciptanya sejumlah peluang. Namun, hingga babak pertama berakhir, skor tidak berubah.

Di babak kedua, tekanan terus dilancarkan oleh Fauzi dkk. Beberapa kali Persiku memiliki peluang sempurna di depan gawang. Namun, dua peluang yang dicetak Fauzi gagal menjadi gol karena bola berhasil ditepis kiper dan membentur mistar.

BR USM yang tampil secara teroganisir sebenarnya juga mampu membuat ancaman. Beberapa kali crossing dari sisi sayap, sempat membahayakan gawang Persiku.

Pada laga tersebut, wasit mengeluarkan lima kartu kuning dan dua kartu merah. Dua kartu kuning dan satu kartu merah untuk pemain Persiku dan tiga kartu kuning serta satu kartu merah untuk pemain BR USM Semarang.

Menanggapi kekalahan 1-0, Pelatih BR USM Semarang Mohammad Dofir mengakui gol yang tercipta merupakan kesalahan anak asuhnya yang seharusnya bisa diantisipasi.

“Pemain juga sudah berupaya membalas lewat serangan balik, namun belum beruntung,” ujarnya.

Ia mengakui timnya yang baru pertama bermain di liga harus dilakukan evaluasi karena kalah dua kali setelah sebelumnya kalah melawan Perskat Kabupaten Tegal. Persiapan timnya, kata dia, juga sangat minim, sehingga pemain harus banyak belajar agar laga berikutnya bisa tampil lebih baik.

Sementara itu, Pelatih Persiku Kudus Subangkit mengakui pertandingan perdana di kandang memang tidak mudah.

Tim lawan yang dihadapi, kata dia, memiliki semangat bermain yang berbeda dengan sebelumnya karena mereka bermain total tanpa beban. Anak asuhnya, kata Subangkit, sudah bermain maksimal dan keunggulan 1-0 juga patut disyukuri bisa memenuhi target poin penuh di kandang.

Suarabaru.id