blank
Salah satu grup hadrah ketika tengah menunjukan kemampuannya dalam Festival Hadrah dalam rangka deklarasi Jaya Nusa di Gedung IPHI Mendolo Wonosobo. Foto : Muharno Zarka

WONOSOBO-Group Hadrah Chaswana asal Desa Kapencar Kecamatan Kertek Kabupaten Wonosobo berhasil keluar sebagai juara 1 Festival Hadrah yang digelar Jamaah Yasin Nusantara (Jaya Nusa) di Gedung Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Mendolo Wonosobo.

Sedang juara 2 dan 3 diraih Group Hadrah Hidayatul Ulum Dusun Pagerotan Desa Pagerejo Kecamatan Kertek dan Group Al Maheera PP Al Hikam Tempelsari Kalikajar. Juara harapan 1-3, Subanussalam Maron Garung, Al Mutholibin Sambek dan Amantubillah Mendolo Wonosobo.

Jumlah peserta yang mengikuti lomba dalam rangka Deklarasi Jaya Nusa tersebut sebanyak 28 group hadrah dari Wilayah Wonosobo dan Banjarnegara. Saat tampil, peserta lomba dinilai tiga yuri yakni Arif Budiyanto ST, Eva Anisa S Pd I dan Muhammad Chadliq Rafi.

Ketua Dewan Yuri Arif Budiyanto mengatakan penilaian lomba meliputi vokal (40 persen), musik (40 persen) dan penampilan (20 persen). Peraih juara 1-3 dan juara harapan 1-3 tidak terpaut jauh nilainya dan merupakan group hadrah terbaik.

Festival hadrah dimulai sejak pagi dan selesai hingga menjelang petang. Peraih juara akan menerima hadiah, piala dan piagam pada acara “Jaya Nusa Bersholawat” yang akan digelar Selasa (16/7) malam di Gerbang Mandala Wisata Wonosobo.

Merawat Tradisi

Ketua Umum Jaya Nusa H Idham Cholid MSi, Senin (15/7), mengatakan festival hadrah ini sebagai salah satu cara merawat tradisi di kalangan umat Islam. Karena tradisi shalawatan telah berurat akar di tengah masyarakat muslim.

“Selain shalawatan, masih ada tradisi lain yang harus terus diuri-uri yakni yasinan, tahlilan, tadarusan dan manaqiban. Karena budaya Islam itu telah menjadi ciri khas kaum muslim dalam membudayakan tradisi yang ada sejak dulu,” katanya.

Jaya Nusa, tambah Idham, berkomitmen untuk merawat tradisi bagi umat Islam tersebut, menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menebarkan Islam rahmatan lil alamin di kalangan masyarakat.

“Kenapa merawat tradisi perlu didegungkan? Ya, karena sekarang ini, fenomena sebaliknya justru kian marak. Tradisi dibid’ahkan, NKRI terancam dengan ideologi khilafah dan Islam ditampilkan dengan marah-marah,” cetusnya.

Usai festifal hadrah juga akan digelar “Jaya Nusa Bersholawat” dan maklumat Jama’ah Yasin Nusantara di Gerbang Wisata Mendolo. Acara tersebut rencananya akan dihadiri Habib Abdurrahman Bin Muhammad Al Atthas, Hadad Alwi dan Gus Firjaun.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka