blank
Para relawan dari FPRB, mengikuti peningkatan kapasitas penanggulangan bencana. Termasuk pembimbingan survival di hutan Randubang, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

WONOGIRI – Dalam upaya penanggulangan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonogiri, menggelar kegiatan peningkatan kapasitas bagi para relawan dan kaum disabilitas. Kegiatan ini, masing-masing dilaksanakan selama dua hari.

Kepala BPBD Kabupaten Wonogiri, Bambang Haryanto, Kamis (11/7), menyatakan, untuk para relawan dari Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB), pelaksanaan kegiatannya digelar di Markas Komando (Mako) Bencana BPBD Wonogiri, dan di lokasi hutan rakyat wilayah Dusun Randubang, Desa Pare, Kecamatan Selogiri, Wonogiri.

Kemudian untuk kaum difabel, digelar di kegiatan peningkatan kapasitas dalam upaya Pengurangan Resiko Bencana Inklusi (PRBI) dilaksanakan pada di Kantor Sekda Kabupaten Wonogiri dan di Mako BPBD Wonogiri. Materi kegiatan bagi para relawan dari FPRB, difokuskan pada penanganan darurat pencarian korban di lokasi hutan. Kepada para peserta diberikan pembekalan pemahaman tentang penguasaan ilmu medan dengan pembimbingan cara membaca peta, pencarian titik koordinat memakai alat bantu kompas, teknik survival semalam di hutan, teknik pertolongan pertama, serta ilmu komunikasi.

”Pesertanya sebanyak 42 relawan FPRB yang datang dari berbagai komunitas,” jelas Bambang Haryanto. Tampil menjadi fasilitator dan pelatih, instrukur senior dari para perwakilan komunitas yang telah mengikuti diklat, dibantu para personil dari BPBD Kabupaten Wonogiri. Dengan kegiatan ini, diharapkan agar para relawan FPRB semakin solid dalam tugasnya, mengesampingkan ego pribadi, mampu menjalin kerjasama antarkomunitas, serta memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas kemanusiaan dan kebencanaan, secara bersama-sama dalam jalinan yang sinergi.

Untuk kegiatan peningkatan kapasitas bagi para penyandang disabilitas, pesertanya sebanyak 30 orang, terdiri para penyandang disabilitas dengan masing-masing keterbatasannya, yakni penyandang tuna netra, tuna rungu, tuna wicara, tuna grahita, tuna laras, tuna daksa, serta tuna ganda.

Adapun materi kegiatan yang diberikan meliputi cara berfikir praktis tentang penanggulangan bencana, membangun komunitas dalam penanggulangan bencana, identifikasi potensi daerah rawan bencana, keselamatan multi hazard, serta praktik simulasi bencana.
Tampil menjadi fasilitator dan instruktur, tenaga pendidik dari PPRBM (Pusat Pengembangan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat) Solo, dan para personel BPBD Kabupaten Wonogiri, dibantu petugas dari DVO (Dead Volunteer Organization) Surakarta.(suarabaru.id/Bambang Pur)