blank
BERSAING: Dua atlet jalan cepat putri bersaing menjadi yang terdepan, di hari terakhir Kejuaraan Atletik Jateng Open 2019 yang juga sekaligus dijadikan babak kualifikasi PON XX/2020 di Papua ini. Foto: dok/riyan

SEMARANG– Hasil akhir pada hari keempat Kejuaraan Atletik Jateng Open 2019 yang juga sekaligus dijadikan babak kualifikasi PON XX/2020 di Papua, Minggu (7/7), menempatkan tuan rumah Jateng sebagai juara umum, dengan raihan 14 medali emas, delapan perak dan tujuh perunggu. Urutan kedua ditempati Jatim lima emas, tiga perak dan dua perunggu, diikuti Sumbar (3-0-1). Posisi keempat dan kelima Nusa Tenggara Barat (2-2-3) dan Sulawesi Selatan (2-2-0).

Atas hasil ini, Ketua Harian Pengprov PASI Jateng, Rumini mengungkapkan, pencapaian prestasi atletnya itu di luar ekspektasinya. Dia bersyukur, hingga pelaksanaan dua even Jatim Open dan Jateng Open yang sudah berlangsung, Jateng mampu meloloskan atlet terbanyak di PON Papua nanti dengan 27 atlet.

”Kami melihat, motivasi dan prestasi anak-anak sungguh luar biasa. Ini berkat keterlibatan banyak pihak, pelatih, pengurus, klub, KONI Jateng dan tentu saja Pak Bob Hasan (Ketua Umum PB PASI-red) yang membantu kami,” kata Rumini.

Menurut dia, langkah yang akan dilakukannya kemudian yakni, mempelatdakan kembali atlet-atlet yang belum lolos. Sejumlah nomor yang belum lolos adalah maraton, estafet 4×100 m putri dan nomor 400 meter. ”Saat ini paling tidak kami sudah nyicil ayem. Kita masih memimpin dengan 27 atlet yang lolos, sedangkan provinsi lain masih kisaran 5-12 atlet,” tambah peraih emas SEA Games 1995 nomor sapta lomba itu.

Dia mengakui, di PON Papua sejumlah potensi emas Jateng hilang, karena aturan usia maksimal 35 tahun. Atlet andalan seperti Dwi Ratna (lempar cakram), Erni Ulatningsih (maraton) dan Risa Wijayanti (jalan cepat) harus absen karena batasan usia. ”Kami masih mengandalkan nomor 4×400 m, tolak peluru, lempar lembing dan cakram.” tandasnya.

Belum Lolos
Di hari terakhir penyelenggaraan, Minggu (7/7), dilombakan nomor jalan cepat 20 km putra-putri, yang dilakukan di depan Balaikota Semarang.
Di nomor jalan cepat putri, Putri Andini yang berbendera Kabupaten Demak, menjadi tercepat dengan waktu 2:09:52.00, disusul atlet Kabupaten Blora Melinda Mega (2:11:20.00) dan Luh Puspa Dewi (Klungkung Bali/2:12:58.00).

Meskipun meraih medali emas dan perak, namun catatan waktu Andini dan Melinda masih jauh di bawah limit PON yaitu 2:05:00.00, sehingga mereka belum lolos.

Sedangkan juara di jalan cepat 20 km putra, Mursalim Bahri (Sulawesi Barat) dengan torehan waktu 1:49:33.00, diikuti Adan Anugrah (Sulawesi Selatan/1:52:01.00) dan Lukanul Hakim (Kendal/1:52:52.00). Catatan waktu para juara ini juga masih jauh di bawah limit PON yaitu 1:40:00.00.

suarabaru.id/Riyan