blank
 Petugas Damkar Kabupaten Grobogan bersama warga setempat berusaha memadamkan api yang menghanguskan rumah blodor milik Istiqomah. Foto : ist. 

GROBOGAN – Di wilayah pedesaan, beberapa warga masih mempergunakan tungku dengan bahan bakar kayu untuk memasak. Penggunaan tungku tersebut biasanya diletakkan di pawon atau yang dikenal sebagai tempat memasak di dapur pada zaman dulu.

Meski demikian, warga yang menggunakan alat memasak ini juga diimbau agar berhati-hati saat menggunakannya. Salah sedikit, maka akan fatal akibatnya. Hal tersebut seperti yang terjadi di rumah milik Istiqomah (34), Selasa (2/7) sekitar pukul 16.00 WIB.

Warga Dusun Jati RT 03 RW 03 Desa Grabagan, Kecamatan Kradenan tersebut harus merelakan dua rumah blodor (rumah panjang yang terbut dari kayu jati) miliknya ludes dilalap si jago merah. Pasalnya, api yang menghanguskan rumah berbahan kayu jati ini berasal dari pawon.

Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/13/VII/2019/Jateng/Res Grob/Sek KDN tanggal 2 Juli 2019, Kapolsek Kradenan AKP Wakijo membenarkan adanya insiden kebakaran tersebut. Kronologi terbakarnya rumah tersebut diketahui kali pertama Kasmin (51), tetangga korban melihat ada kobaran api menyala di rumah Istiqomah.

Kasmin langsung mendekati rumah korban. Ternyata, api terus menjalar cepat ke seluruh bangunan. Kasmin berteriak kencang untuk meminta tolong kepada warga sekitar. Teriakan Kasmin didengar Sugiyo yang juga tetangganya. Tak berapa lama, warga berdatangan ke lokasi kejadian dan mereka berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Tidak berapa lama, anggota Babinsa setempat serta petugas Damkar tiba di lokasi. Bersama-sama dengan warga sekitar, mereka memadamkan api tersebut.

AKP Wakijo menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Pasalnya, saat terjadi insiden kebakaran ini, korban sedang bepergian. Diduga, sebelum pergi, korban lupa mematikan api usai memasak. “Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya ada kerugian materiil yang diperkirakan mencapai Rp 45 juta,” jelas AKP Wakijo.

Korban mengaku pasrah saat melihat kedua rumahnya sudah rata dengan tanah akibat kebakaran ini. Dua rumah blodor dengan ukuran tiang masing-masing 12 x 12 meter dan 10 x 10 meter tersebut berubah menjadi puing-puing.

Akibat kejadian ini, warga diimbau berhati-hati saat hendak meninggalkan rumah dalam waktu lama, Bahkan, masyarakat diminta aktif untuk mengecek kondisi rumah sebelum ditinggalkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti yang dialami Istiqomah.

suarabaru.id/Hana Eswe.