blank
Foto bersama seusai penerimaan piala.

GROBOGAN – TP PKK Kabupaten Kudus meraih juara 2 lomba pengelola Bina Keluarga Balita (BKB) tingkat provinsi tahun 2019. Sementara untuk juara 1 diraih oleh Kabupaten Grobogan dan juara 3 diraih Kabupaten Boyolali.

Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Hj. Rina Budhy Ariani Tamzil menerima piala dan uang pembinaan sebesar 7,5 juta rupiah yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua TP PKK Provinsi Jawa Tengah Siti Atikoh Ganjar Pranowo di Lapangan Alun-alun Purwodadi, Grobogan, Sabtu (29/6). Rina Tamzil hadir didampingi Hj. Mawar Hartopo, Endhah Sam’ani beserta rombongan TP PKK Kabupaten Kudus.

blank
Hj Rina Tamzil saat mengunjungi salah satu stand pameran.

Prestasi tersebut tak lepas dari kerja keras BKB Holistik Integratif (HI) Flamboyan Desa Menawan dibawah bimbingan TP PKK Kabupaten Kudus. Kepada seluruh pihak yang terlibat dalam perlombaan, Rina Tamzil menyampaikan apresiasi. Pihaknya akan terus melakukan upaya-upaya dalam meningkatkan kegiatan BKB-HI di Kabupaten Kudus.

“Itu sebuah prestasi buat Kabupaten Kudus, saya sangat mengapresiasi kegiatan BKB-HI diKabupaten Kudus. Harapan kami, bertepatan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional di Jawa Tengah ini, untuk membangun Kudus mulai dari lingkungan keluarga,” ujarnya.

Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXVI dan Hari Anak Nasional (HAN) tahun 2019 bertajuk ‘Hari Keluarga Hari Kita Semua, Wujudkan Anak Jawa Tengah yang Berkualitas’.

Sebagai Bunda PAUD Kabupaten Kudus, Rina Tamzil juga menyampaikan pesan kepada orang tua khususnya masyarakat Kabupaten Kudus, untuk senantiasa membuka komunikasi dengan anak. Berkomunikasi tidak seputar masalah pelajaran saja, namun juga tentang apa yang terjadi pada anak di sekolah.

“Seperti apa yang disampaikan Pak Gubernur dengan lontaran pertanyaan ke anak-anak tadi. Sekarang karena ada HP, baik orang tua maupun anak jadi sibuk masing-masing. Merupakan sebuah warning keapada kita, bahwa orang tua harus aktif menanyakan apa yang terjadi pada anaknya di sekolah.

Jangan sampai tidak ada komunikasi antara orang tua dan anak. Apabila seorang tua hanya menuntut untuk anak harus sekolah, harus naik, nilai harus baik, itu sekarang tidak jamanannya lagi,” tuturnya.

Ganjar Pranowo menegaskan pentingnya orang tua dalam menjalin komunikasi dengan anak sedini mungkin. Melalui jalinan komunikasi, diharapkan dapat membentengi anak dari pengaruh buruk lingkungan dan paham radikal.

“Kita ini tiap hari ada hantu-hantu namanya narkoba, ada hantu-hantu namanya radikalisme dengan sangat gampang orang bercerita untuk memasukkan pikiran-pikiran tidak benar kepada anak-anak kita dengan sangat gampang. Anak-anak harus kita lindungi. Mereka perlu kita beri ruang kebahagiaan yang tidak sekedar bermain handphone. Alhamdulillah, mereka bisa menyingkirkan handphonenya pada saat bertemu dengan keluarga,” tuturnya.

blank
Senyum ceria usai terpilih sebagai juara 2.

Sebagai Ketua Umum Pelaksana Kegiatan, Siti Atikoh Ganjar Pranowo melaporkan bahwa peringatan HARGANAS dan HAN digabung dalam satu acara seperti tahun-tahun sebelumnya. HARGANAS tepat diselenggarakan pada 29 Juni, sedangkan peringatan HAN 23 Juni, sehingga lebih efisien dan berkesinambungan apabila dilakukan bersamaan. Peringatan tersebut juga diiringi oleh rangkaian kegiatan dan lomba-lomba sebelumnya.

“Sebelum acara puncak hari ini juga telah dilaksanakan berbagai macam acara, antara lain adalah Evaluasi dan Lomba Kampung KB, GenRe Life, Konferensi Forum Anak, Sosialisasi Pernikahan Anak dan 1000 hari pertama kehidupan, Seminar Kesehatan Reproduksi dan Hak-hak Reproduksi, seminar rangkaian hari keluarga, Pelayanan KB Keluarga miskin, Lomba Baksos Pelayanan KB Muslimat NU, Pembukaan Produk-produk UPPKS, Pagelaran Kesenian Tradisional Wayang Kulit, Festival Permainan Tradisional SMK se-Jawa Tengah, kemudian puncak acaranya hari ini,” jelasnya. (SuaraBaru.id)