blank
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyapa para murid PAUD/TK dan orang tuanya dalam acara puncak peringatan Harganas ke XXVI dan Hari Anak Nasional 2019 di Alun-alun Purwodadi, Sabtu (29/6). Foto: Hana Eswe.

GROBOGAN – Puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXVI dan Hari Anak Nasional 2019 Provinsi Jawa Tengah dilaksanakan di Alun-alun Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Sabtu (29/6). Sekitar pukul 08.00 WIB, rombongan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo beserta istri, Siti Atikoh didampingi Bupati Grobogan Hj Sri Sumarni dan segenap tamu undangan hadir dalam kegiatan tersebut.

Momentum peringatan Harganas ke XXVI ini diwarnai kemeriahan. Pasalnya, Ganjar Pranowo yang berkesempatan memberikan sambutan tidak biasanya berada di atas panggung utama, melainkan menghampiri seluruh siswa dari PAUD/TK hingga pelajar SMP yang duduk lesehan di bawah panggung.

Di sana, Ganjar mengajak para siswa PAUD ICE Purwodadi dan TK Trisula Perwari I Purwodadi menyanyikan lagu “Kereta Api” bersama-sama. Terlihat para siswa tersebut menyanyikan dengan lantang.

Selain menyapa siswa-siswi PAUD dan TK, Gubernur juga menghampiri pelajar SD yang diwakili dari SDN 5 Purwodadi. Di kesempatan itu, Ganjar menanyakan kepada para siswa mengenai keseharian mereka dalam keluarga.

“Siapa yang di sini setiap malam ditanya sama bapak ibunya atau siapa yang di sini sering mengobrol dengan orang tuanya,” tanya Ganjar.

Seorang siswa laki-laki mengangkat tangannya. Ganjar meminta anak tersebut maju ke depan. Ditanya Ganjar, siswa tersebut menjawab namanya Nikolas Saputra yang memancing tawa seluruh tamu undangan. Pasalnya, nama siswa tersebut mirip dengan nama aktor pemeran film Ada Apa Dengan Cinta.

Di hadapan Ganjar, Niko mengutarakan kebiasaan yang dilakukannya di dalam keluarganya. Setiap hari siswa kelas 5 itu ditanya orang tuanya seputar kegiatannya di sekolah dan perkembangan belajarnya. Bahkan, Niko yang bercita-cita menjadi polisi itu setiap hari selalu ada kegiatan sharing bersama keluarga yang jarang dilakukan anak-anak seusianya.

blank
Niko, siswa kelas 5 yang ditanyai Ganjar Pranowo tentang kesehariannya bersama keluarga saat pulang sekolah maupun malam hari tiba. Foto: Hana Eswe.

Selain Niko juga dua orang pelajar SMP ditanya dengan kegiatan sehari-hari mereka dalam keluarga. Ketiganya berhak mendapatkan tabungan simpanan pelajar dari Bank Jateng.

“Tentu dari keluarga ini ada banyak anak-anak yang hari ini berkumpul di sini. Saya mau turun ke bawah. Saya ingin tahu anak itu seneng atau bahagia itu bagaimana,” jelas Gubernur saat ditanya alasannya berada di bawah panggung saat memberikan sambutannya.

Tidak Mudah Ungkapkan Perasaan

Menurut Ganjar, tidak mudah anak-anak mengungkapkan perasaan sayang atau bercerita kepada keluarganya terlebih kepada kedua orang tuanya. Di kesempatan Harganas dan Hari Anak Nasional inilah, mereka dapat mengungkapkan perasaan mereka tentang keluarga masing-masing.

“Inilah anak-anak kita yang bercerita tentang keluarganya. Tidak ada yang mudah mengungkapkan perasaan mereka tentang keluarganya. Hari ini anak-anak bisa menyampaikan tentang apa yang diinginkan, tentang apa yang diimpikannya dan bagaimana harapan-harapannya. Anak-anak kita setiap hari ada hantu-hantu seperti narkoba dan pengaruh radikalisme.

Dengan sangat gampang orang asing memberikan cerita-cerita yang tidak baik dan memasukkannya ke kepala anak-anak kita. Karena itu, anak-anak kita perlu kita berikan aura kebahagiaan yang tidak hanya sekedar bermain, tetapi kita selalu dekat dengan mereka agar mereka dekat bersama keluarga,” pungkas Ganjar Pranowo.

suarabaru.id/Hana Eswe.