blank
Siswa SMP Negeri 2 Wonosobo menyaksikan penjelasan tentang tata cara meluncurkan roket air saat mengunjungi Pusat Peragaan Iptek di komplek TMII Jakarta. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Sejumlah 244 siswa SMP Negeri 2 (Spenda) Wonosobo belajar sains di Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi (PP Iptek) di Komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (26/6).

Kunjungan yang dirangkaikan dengan acara studi wisata tersebut didampingi beberapa guru pendamping, karyawan dan anggota Komite SMP Negeri 2 Wonosobo. Selama di TMII siswa juga menyaksikan beberapa anjungan dari berbagai propinsi yang ada di Indonesia.

Direktur PP-Iptek M Syachrial Annas mengatakan tempat ini merupakan pusat ilmu pengetahuan pertama di Indonesia. PP-Iptek didirikan pada 20 April 2011 di atas tanah seluas 23.400 meter persegi di kompleks TMII.

“PP Iptek merupakan sumber belajar Iptek non formal yang dibangun untuk melengkapi sarana pendidikan Iptek formal. Melaui PP-Iptek diharapkan akan ada upaya memasyarakatkan sains dan teknologi kepada seluruh lapisan masyarakat,’’ katanya.

Saat ini, imbuhnya, PP Iptek mempunyai 400 alat peraga yang menjelaskan fenomena Iptek. Setiap pengunjung wajib memegang dan mempraktekan alat yang ada. Karena, tanpa memegang dan mempraktekan langsung tidak bisa mengerti apa yang disajikan di PP-Iptek.

Beberapa siswa SMP Negeri 2 yang terletak di Jalan Bhayangkara No 10 Wonosobo tersebut tampak menyaksikan demontrasi peluncuran roket air, masuk ke rumah gempa dan merasakan getaran hebat dan melihat teropong matahari.

Menurut Syachriyal, fasilitas yang ada di PP-Iptek meliputi ; digital world, wahana inovasi, ruang ekplorasi, petualangan sains, dunia antariksa, robotik, taman jurassic, semulasi gempa, getaran dan gelombang serta ozon dan lain sebagainya.

blank
Sejumlah Beberapa siswa SMP Negeri 2 mencoba teropong untuk melihat sinar matahari secara langsung. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

Praktik Iptek

Sementara itu, Kepala SMP Negeri 2 Wonosobo Ellna Amperawati S Pd MM Pd mengatakan PP-Iptek di TMII Jakarta sangat baik dikunjungi pelajar SMP dan sederajat. Karena dengan berada di tempat ini bisa menyaksikan berbagai alat peraga di bidang Iptek.

“Saya sengaja mengajak anak-anak ke sini agar mereka mengenal lebih dengat sarana dan prasarana yang ada di PP Iptek. Selain melakukan kunjungan studi wisata, anak-anak bisa belajar Iptek secara langsung di tempat ini,” sebutnya.

Syachriyal menambahkan wahana inovasi berisikan karya inovasi teknologi bangsa Indonesia, baik inovasi perguruan tinggi, sekolah, dan produk inovasi industri dasar maupun industri strategis dari Lembaga Litbang dan dunia usaha di Indonesia.

“Wahana Inovasi memberikan kesempatan kepada masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia dan pelajar untuk mendapatkan pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi yang telah dikembangkan oleh bangsa Indonesia,” paparnya.

Wahana inovasi terletak di lantai 3. PP-IPTEK berkolaborasi dengan 8 lembaga Iptek, seperti Mini Mock Up Pesawat N-219 dari PT Dirgantara Indonesia yang mampu terbang dan mendarat di landasan pendek sehingga mudah beroperasi di daerah terpencil.

“Mock Up Bomb P.100 Live dari PT Dahana untuk pesawat tempur yang memiliki kemampuan menghancurkan bangunan oleh efek pecahan dari bom tersebut, Electronic Voting (E-Voting) dari PT INTI yang menggunakan perangkat eletronik untuk perhitungan suara,” sebutnya.

Selain itu, tambah dia, juga sistem interloking dari PT Len Industri yang berbasis komputer didesain untuk mendapatkan tingkat safety tinggi yang dibutuhkan dalam sistem persinyalan kereta api, Radioisotop dan Radiofarmaka dari PT INUKI untuk medis.

PT PINDAD menampilkan peralatan pertahanan dan keamanan seperti senjata, pistol, mock up anoa, excavator, badak, dan komodo Polisi. Seluruh pengunjung diperkenankan untuk melakukan peragaan Iptek di tempat ini.

Suarabaru.id/Muharno Zarka