blank
Bupati HM Tamzil saat berdialog dengan warga

KUDUS – Komitmen pemkab Kudus dalam menyejahterakan pekerja dibuktikan dengan bantuan rumah gratis. Bantuan tersebut sejalan dengan program Presiden Joko Widodo tentang program rumah yang terjangkau bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dimulai pada 2015.

Rencananya, peletakan batu pertama program rumah murah dilaksanakan pada awal Agustus mendatang. Hal tersebut diungkapkan H.M. Tamzil dalam halalbihalal PPRK & PC FSP RTMM-SPSI di klinik Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus (BKKRK), Rabu (26/6) siang.

blank
Bupati Kudus saat memberikan sambutan

Terdapat sekitar 304 rumah yang akan mulai dibangun pada Agustus mendatang. Jika program berjalan mulus, akan ada penambahan kuota pada tahun mendatang. Lokasi kaplingan berada di Desa Gamong, Kaliwungu. H.M. Tamzil mengungkapkan telah banyak pekerja yang mengajukan bantuan rumah murah untuk periode selanjutnya.

Pihaknya akan terus melakukan evaluasi dalam merealisasikan program rumah murah tersebut. Kalau berjalan baik, besar kemungkinan kuota rumah murah bertambah. “Kami akan melihat terlebih dahulu rumah murah periode pertama. Semoga setiap tahun dapat bertambah. Nantinya akan ada beberapa lokasi di Kudus untuk kaplingan rumah murah tersebut, salah satunya desa Terban, Jekulo,” tuturnya

H.M. Tamzil menyampaikan DPR setuju untuk membeli kaplingan tanah dengan angsuran yang dapat dijangkau para buruh. Selanjutnya, pembangunan rumah, listrik, dan air telah dibiayai oleh pemkab. Para buruh dapat mengajukan pembangunan rumah murah setelah membentuk kelompok berisikan 10 orang.

“Kami meminta harga tanah per meternya maksimal 500 ribu rupiah agar tak memberatkan para buruh. Kemudian rumah tersebut bisa diangsur selama 10 tahun. Kami harap, bantuan tersebut dapat membantu menyejahterakan pekerja,” ujarnya.

Selain itu, H.M. Tamzil juga mendorong perkembangan wirausahawan baru dengan program pelatihan wirausaha gratis. Peserta yang memiliki minat dalam mengembangkan ekonomi kreatif akan dilatih selama lima hari. Pelatihannya berupa manajemen keuangan dan pemasaran. Setelah itu, peserta diminta untuk membuat kelompok dan mengajukan proposal mengembangkan usaha. Pemkab akan memberikan modal 10 juta rupiah per orang.

blank
Halal bihalal bupati Kudus bersama keluarga besar PPRK & PC FSP RTMM-SPSI

Program tersebut diharapkan lebih meningkatkan produktifitas masyarakat dan perekoniam Kudus. “Bagi bapak ibu yang punya keponakan dan memiliki minat bidang wirausaha, monggo mengikuti program tersebut. Kami akan memberikan modal 10 juta rupiah tersebut diberikan untuk pengembangan usaha. Bisa untuk membuka usaha warung kopi, mengembangkan sirup parijoto, atau yang lainnya,” tuturnya.

Sementara itu, rasa terima kasih diungkapkan H.M. Tamzil atas undangan para pekerja perusahaan rokok yang mengadakan halalbihalal. Pihaknya menyampaikan ingin berkomunikasi dengan para pekerja yang telah membantu perputaran roda perekonomian di Kudus. “Saya ingin bertemu langsung dengan bapak dan ibu, sekaligus untuk menampung aspirasi. Selain itu, kami siap memfasilitasi peresmian klinik di sini agar dapat dimanfaatkan secara optimal,” tandasnya.(SuaraBaru.id)