blank
Endrata, calon kades petahana di Desa Karangsari, Kecamatan Kebumen Kota, diarak dengan mobil terbuka setelah berhasil menang mutlak pada pilkades serentak di Kabupaten Kebumen, Senin,25/16 sore. (Foto:Suarabaru.id/War )

KEBUMEN –  Semarak pesta demokrasi pemilihan kepala desa (pilkades) serentak di 348 se Kabupaten Kebumen benar-benar terasa Selasa (25/6). Di Desa Karangsari, Kecamatan Kebumen Kota yang pemilihnya relatif besar, sekitar 4.979 suara,  Endrata yang juga calon petahana unggul mutlak atas dua pesaingnya.

Mantan polisi reserse Polres Kebumen dengan nomor urut dua itu meraih 2.067 suara. Sedangkan Joko Irianto, calon kades (cakades) nomor 1 meraih 941 suara, dan cakades nomor 3 Suharyono SSos SPKP yang juga mantan Camat Alian, hanya memperoleh 435 suara.

Tokoh masyarakat Desa Karangsari yang juga anggota DPRD Kebumen Suhartono mengakui, petahana cukup berhasil memimpin desa. Selama enam tahun beberapa prestasi antara lain mampu mendirikan BUMDes dengan merenovasi balai desa menjadi pertokoan serba ada yang kini ramai. Sektor pembangunan yakni makam desa dan jalan lingkungan serta jalan setapak melalui TMMD tahun ini dibangun menjadi jalan desa dengan cor beton. Desa Karangsari juga pernah menjadi kampung percontohan pengelolaan sampah.

Endrata  juga  dikenal sebagai kades yang merakyat. Setiap pagi sering berkeliling kampung menemui warga sembari menyerap aspirasi.”Saya bertekad mengabdi ke rakyat setelah mundur dari Polri. Saya berpikir profesi polisi yang melayani dan mengayomi rakyat tidak jauh berbeda dengan profesi perangkat desa,”tandas Endrata.

Gerakan Moral  

Secara umum pilkades di sejumlah desa di Kabupaten Kebumen berjalan aman dan meriah. Keramaian terjadi saat penghitungan suara. Sejak pagi warga antusias datang ke lokasi pemilihan. Hampir seluruh warga desa kembali datang memadati balai desa atau tempat pemilhan siang dan sore hari untuk mengikuti penghitungan suara. Hal itu terlihat di Desa Karangsari, Desa Gemeksekti  dan Desa Kutosari, Kecamatan Kebumen.

Menjelang akhir penghitungan suara pun semakin ramai  dan menegangkan sehingga jalan-jalan antardesa menjadi tertutup dijejali warga. Banyak cara dilakukan pendukung untuk merayakan kemenangan calon kades. Ada yang diarak dengan mobil bak terbuka. Ada yang dipanggul, dan yang dikawal sebagian besar warga pendukung sembari berjalan kaki pulang ke rumah calon terpilih.

Koordinator Aliansi Masyarakat Antiwuwuran Kebumen (AMAK) Eko Wahyudi menyatakan, sejak awal pihaknya aktif menyosialisasikan gerakan moral tolak wuwuran atau tolak politik uang dalam pilkades serentak ini. Dukungan datang dari Bupati Kebumen KH Yazid Mahfudz dan Forkompinda. Bahkan AMAK juga menggandengg penasihat hukum DR Teguh Purnomo SH.

Menurut Eko, tujuan gerakan stop wuwuran untuk memberikan pendidikan politik dan mencerdaskan pemilih agar semakin sadar untuk menolak politik uang. Sebab dampak wuwuran sangat membebani calon kades dan menimbulkan konflik sosial di desa. Belum lagi dikhawatirkan cakades terpilih yang keluar modal besar akan mudah tergoda melakukan penyimpangan.”Tujan kami menciptakan pemimpin desa yang bersih dan mencegah korupsi di pedesaan. Harapan kami dan kawan-kawan aktivis, gerakan stop wuwuran ini juga berdampak pada pesta demokrasi lainnya baik di pilkada, pileg dan pilpres,”tandas Eko Wahyudi.

Secara terpisah Sekcam Alian Joko Sudibyo yang memantau ke sejumlah desa menyatakan, secara umum pilkades di pedesaan berjalan aman, lancar dan sesuai jadwal. Sejauh ini pemenang pilkades bervariasi. Di Desa Tanuharjo Alian, petahana juga menang. Sementara di desa lain  ada petahana yang kalah. Konflik antarwarga pun bisa dicegah dengan pendekatan dan pemahaman panitia, pendukung hingga cakades, sepertidi Desa Kemangguhan.

Pilkades hakikatnya demokrasi yang lahir dari bawah dan semestinya harus berjalan dengan gembira dan menghasilkan pemimpin desa yang bersih, jujur dan dicintai rakyatnya. Kini tiap desa telah memiliki dana desa (DD), dan perangkat desa serta kades  memperoleh penghasilan tetap di luar tanah bengkok dari alokasi dana desa  (ADD) sehingga diharapkan kades terpilih dan perangkat desa bisa mengabdi secara maksimal memajukan desanya.

Suarabaru.id/Komper Wardopo