blank
Bisnis mobil second di Blok T, Kota Blora, Minggu (23/6), nampak sepi. Hanya ada beberapa mobil bekas yang dipajang di show room terbuka sisi timur pusat jajan itu. (Foto: SB/Wahono)

BLORA – Fasilitas jual beli mobil bekas (second) di Kota Blora yang sempat menggeliat pada pertengahan 2018, belakangan tampak kurang grenseng, transaksi terkesan sepi, dan kurang bergairah.

Lesunya bisnis jual beli mobil bekas yang difasilitas Pemkab di kompleks pusat jajan Blok T, Kota Blora, selain karena kondisi pasar tidak bergairah, diduga calon pembeli banyak yang lari ke kota-kota besar.

“Tidak banyak pilihan, jadinya suami saya lebih memilih beli di Semarang,” ungkap Titik Rahayu (38), warga Jepon, Blora, Minggu (23/6).

Pantauan suarabaru.id di lokasi bursa mobil bekas Blok T, deretan pajangan mobil second yang tertempel tulisan dijual hanya ada enam unit, bahkan banyak ruang yang kosong.

Padahal di Blok T tersebut, transaksi jual beli hanya sepekan sekali, yakni pada Minggu pagi hingga sore, sedangkan pada hari-hari biasa (selain Minggu), tidak tampak ada kegiatannya.

Sementara itu sejumlah pebinis mobil second di kota sate ini, ternyata lebih banyak melakukan transaksi di rumah, gerai, ruang pamer pribadinya, selain alasan sepi, mereka tidak terkena biaya administrasi (parkir).

Difasilitas Pemkab

Yudhi (44), warga Kelurahan Tempelan, Kota Blora, calon pembeli mobil second datang melihat-lihat sebentar pajangan mobil di Blok T, lantas pergi lagi bersama istrinya.

“Mau cari di Solo saja, di Blok T tidak ada mobil Masda 2 yang akan saya beli,” ungkap pegawai salah satu badan usaha milik negara (BUMN).

Terpisah beberapa pengelola bursa jual beli mobil second Blok T Blora, mengakui bisnis mobil bekas cenderung mengalami penurunan, tidak hanya kondisi pasca Lebaran, keadaan tersebut sudah terjadi dalam enam bulan terakhir.

“Mudah-mudahan bisa bergairah seperti dulu, saya dan kawan-kawan berusaha promosi lebih intens,” kata Y. Wiwik, salah satu pengelola.

Perlu diketahui, Pemkab Blora melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop UKM), memfasilitasi pebisnis mobil second dengan mengizinkan Blok T untuk area jual beli.

Bahkan Pemkab membangun los terbuka untuk memajang mobil-mobil second memanjang dari utara ke selatan, digratiskan tanpa sewa tempat, sehingga bursa jual beli mobil bekas sempat bergairah pada awal hingga pertengahan 2018.

suarabaru.id/Wahono