blank
Kepala SD Negeri 1 Wonosobo Hj Turdiyati S Pd MM Pd menyerahkan syahadah kepada anak didiknya yang telah dinyatakan khatam program Baca Tulis Alquraan metode Yanbu'a. (Foto: SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

WONOSOBO – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Wonosobo, Jumat (21/6), pagi menggelar khataman Alquran di kompleks sekolah setempat.

Khataman Alquran menandai berakhirnya kegiatan ekstra Baca Tulis Qur’an (BTQ) metode Yanbu’a bagi Kelas V tahun pelajaran 2018-2019.

Sejak pagi, 57 siswa-siswa Kelas V, sudah bersiap berada di panggung. Sebelum khataman BTQ metode Yanbu’a dimulai, dilakukan simaan atau tadarus dengan membaca bersama-sama Juz 1 dan Juz 30 Alquran hingga selesai.

Usai simaan seluruh siswa-siswi yang mengikuti khataman bersama-sama membaca Surat At Takasur hingga Surat Annas. Khataman diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 1 hingga Kelas V, orang tua murid Kelas V dan pengurus Komite SD N 1 Wonosobo.

Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD Negeri 1, Faiqoh Ulwi M Pd I mengatakan program BTQ menjadi ekstra unggulan di SD Negeri 1. Semua siswa mulai Kelas II sampai Kelas V wajib mengikuti kegiatan ekstrak BTQ hingga dinyatakan khatam.

“Dalam kegiatan ektra BTQ, SD Negeri 1 menggandeng Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Cabang Wonosobo. Sehingga ketika anak-anak dinyatakan khatam BTQ, lulus sekolah dijamin sudah bisa membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar”, katanya.

Kepala SD Negeri 1 Wonosobo Hj Turdiyati S Pd MM Pd menyebut kegiatan ekstra BTQ diadakan sebagai bentuk perhatian pihak sekolah terhadap kemampuan anak didik dalam hal membaca-menulis Alquran. Meski sudah ada pelajaran PAI masih ditambah dengan BTQ.

blank
Hj Turdiyati S Pd MM Pd, Kepala SD Negeri 1 Wonosobo. (Foto : SuaraBaru.id/Muharno Zarka)

“Melalui tambahan materi BTQ diharapkan anak-anak punya kemampuan membaca dan menulis Alquran yang baik dan benar. Sehingga meski sekolah di lembaga pendidikan umum, anak-anak punya kemampuan plus di bidang pendidikan agama Islam”, katanya.

Kecerdasan Spiritual

Sementara itu, Ketua Komite SD Negeri 1 Wonosobo Iswo Prayoga menyambut baik inisiatif sekolah yang menanamkan pendidikan karakter melalui tambahan jam pelajaran BTQ setelah selesai kegiatan belajar mengajar formal di pagi hari.

“Saya sangat mengapresiasi langkah ini. Sebab, selain butuh kecerdasan akademik dan emosional, anak juga perlu dibekali kecerdasan spiritual. Dengan belajar BTQ yang intensif anak-anak SD Negeri 1 punya kemampuan plus mengaji”, sebutnya.

Kegiatan ekstra BTQ, tambah Iswo, menjadi nilai plus di SD Negeri 1 yang terletak di Jl Tentara Pelajar No 7 Wonosobo itu. Sehingga, kemampuan membaca dan menulis Al-quran secara baik dan benar bisa menjadi kelebihan siswa SD Negeri 1 Wonosobo.

“Pihak Komite SD Negeri 1 sangat mendukung penguatan pendidikan karakter bagi siswa. Meski sekolah umum dan tidak berbasis khusus agama, ternyata perhatian pihak sekolah terhadap pendidikan moral dan akhlak sangat tinggi”, paparnya.

Kepala Lajnah Muroqobah Yanbu’a (LMY) Cabang Wonosobo, Ahmad Muzan M Pd I, yang mengampu program BTQ di SD Negeri 1 mengungkapkan khataman Al Qur’an yang digelar bagi siswa Kelas V termasuk luar biasa.

“Karena tradisi khataman biasanya dilakukan di kalangan Pondok Pesantren, Madarasah Diniyah (Madin), Majelis Taklim (MT) dan Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Tapi ternyata budaya khataman Al-Qur’an juga diuri-uri di SD Negeri 1,” ungkapnya.

Menurut Ahmad Muzan, siswa Kelas V yang sudah dinyatakan khatam BTQ tingkat awal diberi penghargaan berupa Syahadah atau Ijazah Lajnah Muroqobah Yanbu’a Roudloh Tarbiyyatil Qur’an (LMY RTQ). Syahadah masih diberikan pada tingkat lanjut.

“Pada BTQ tingkat lanjut, siswa akan dibekali kemampuan fashochah, tajwid ‘amaliy, tartil, tajwid dan ghorib. Siswa juga harus melampaui materi ujian berupa amaliyyatus sholah, chifdhus suwar, doa dan khitobah,” sebutnya.

Muzan berharap anak-anak yang sudah punya kemampuan membaca Al Qur’an  yang baik dan benar, harus membiasakan diri membaca, memahami, mempelajari dan melaksanakan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari.

SuaraBaru.id/Muharno Zarka